Kematian Daud Solambela
Pasca-Suaminya Jadi Tersangka, Begini Kondisi Ibunda Daud Solambela, Keluarga Tak Percaya
Windi Taniowas, Ibunda Daud Solambela (7) mengetahui suaminya Fence Solambela (45) menjadi tersangka
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Di dalam kelas, Daud selalu nomor satu dalam menyelesaikan tugas. Bahkan, ia sering diajari pelajaran oleh Daud.
“Kalau saya tidak mengerti biasanya Daud yang kasih mengerti pelajaran,” katanya.
Begitu juga dengan Rafi. Ia kehilangan teman bermainnya. Mereka tak menyangka bahwa pelaku adalah ayah dari Daud.
Baca: Jenazah Bocah Daud Solambela Dimakamkan, Ribuan Pelayat Hadir hingga Kesan Teman
Jadi Tersangka
Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung mengungkapkan tersangka berada di rumah duka pada Minggu sekitar pukul 13.00 Wita. Tersangka pulang ke rumah pukul 17.00 Wita dan melihat korban berada di dapur.
"Camsu (Fence) langsung mendorong anaknya dengan tangan kiri, sehingga terlempar, jatuh dan terbentur di tembok," kata Christ Pusung dalam konferensi pers pada Rabu Siang.
Korban Daud pun pingsan karena terbentur. Tersangka mengambil pisau diatas meja lalu mengangkan kaus korban dan menusuk perut korban.
"Membiarkan pisau tertancap di perut, kemudian tersangka menggendong anaknya keluar rumah sambil berteriak minta tolong," ungkapnya
Kapolres mengungkap hasil penyidikan, tersangka marah terhadap anaknya karena bermain terlalu lama di luar rumah.
"Berdasarkan fakta penyeidikan dan ditemukan alat bukti berupa hasil visum dan keterangan saksi dan pengakuan pelaku. Kami dari kepolisian Polres Minahasa menetapkan satu tersangka dengan nama Fence Sontje Solambela alias Camsu," bebernya
Kapolres Minahasa mengungkapkan polisi menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, undang-undang 35 tahun 2014 tentang perubahan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Ancama pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 miliar ditambah 1/3 bila dilakukan (bayar denda)," katanya
Katanya polisi langsung mengamankan tersangka untuk diperiksa usai pemakanan korban.
"Menurut hasil visum, korban ditusuk sebanyak dua kali. Mungkin takut karena anaknya sudah pingsan atau kemungkinan sudah meninggal. dia melakukan penusukan untuk melakukan alibi baru. Bahwa anak ini mati dibunuh pelaku pencurian," jelas kapolres.
Katanya polisi sejak awal mendengar informasi kasus tersebut kecelakaan. Adanya isu pembunuhan membuat dilakukannya autopsi.