Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sang Kakek Teringat Kebiasaan Sofianti Semasa Hidupnya, Suka Makan Ubi Jalar

Awen mengatakan, Sofianti sejak kecil tinggal bersamanya di kebun. Sofianti membantu Awen menanam ubi, singkong, rica, dan tanaman lain.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO/HANDHIKA DAWANGI
Awen Andirael (61) kakek Sofianti 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Suasana haru di rumah duka, kediaman Sofianti Andirael (15) Kelurahan Kawangkoan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), terasa, Rabu (15/8/2018) pagi.

Meski ruang tamu rumah sementara dipersiapkan. Dinding dipasang kain putih. Tangga masih terlihat namun masyarakat sudah berdatangan untuk melayat.

Wajah masyarakat dan keluarga yang datang tampak lesuh. Terus terusan murung.

Awen Andirael (61) kakek Sofianti tak terkecuali. Matanya tampak berkaca-kaca. Dia duduk di kursi yang diletakkan di jalan yang ditutup sementara. Tampak dia mengobrol dengan teman seumurnya dalam bahasa daerah.

Kepada Tribunmanado.co.id, Awen mengaku sangat kehilangan.

"Saya sangat kehilangan. Dia itu cucu saya," ujar Awen.

Banyak kesan Sofianti baginya.

"Dia itu anak yang rajin. Selalu mendengar apa yang kami sampaikan. Dia mendengarkan apa kata orangtuanya maupun saya," ujar Awen.

Awen mengatakan, Sofianti sejak kecil tinggal bersamanya di kebun.  Sofianti membantu Awen menanam ubi, singkong, rica, dan tanaman lain.

"Dia membantu saya mengisi jagung ke dalam tanah. Begitu juga saat panen dia selalu membantu. Dia tinggal di kebun saat dia masih bayi masih dalam bue bue (ayunan). Dia sudah tinggal dengan saya di kebun. Nanti berusia 13 tahun, saat duduk di bangku SMP barulah dia tinggal bersama ibunya. Itupun supaya dekat dengan sekolahnya," ujar Awen.

Di Kebun Terimis Kalawat Minut, Sofianti makan makanan apa adanya.

"Yang ada hanya singkong dan jagung. Sofianti selalu makan ubi batata, ubi jalar, ubi kayu. Dia tidak pernah mengeluh. Makan beras sangat jarang satu minggu dua kali," ujar Awen.

Beras bisa dibeli dengan uang hasil penjualan jagung, dan bahan-bahan lainnya di kebun.

Awen pun mengatakan, menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Saya menyerahkan kepada polisi. Biarkan mereka yang proses," ujar dia.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved