Kematian Daud Solambela
Ini Kronologi dan Pengakuan Ayah Daud Solambela, Tersangka Pembunuh Bocah 7 Tahun
Kepolisian Resor Minahasa menetapkan Fence Solambela (45) sebagai tersangka pembunuhan anaknya, Daud Solambela
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian Resor Minahasa menetapkan Fence Solambela alias Camsu (45) sebagai tersangka pembunuhan anaknya, Daud Solambela warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa pada Rabu (15/8/2018).
Daud Solambela, bocah 7 tahun yang ditemukan tewas dengan pisau menancap di perutnya pada Minggu (12/8/2018).
Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung mengungkapkan tersangka berada di rumah duka pada Minggu sekitar pukul 13.00 Wita. Tersangka pulang ke rumah pukul 17.00 Wita dan melihat korban berada di dapur.
"Camsu (Fence) langsung mendorong anaknya dengan tangan kiri, sehingga terlempar, jatuh dan terbentur di tembok," kata Christ Pusung dalam konferensi pers pada Rabu Siang.
Baca: Jenazah Bocah Daud Solambela Dimakamkan, Ribuan Pelayat Hadir hingga Kesan Teman
Korban Daud pun pingsan karena terbentur. Tersangka mengambil pisau diatas meja lalu mengangkan kaus korban dan menusuk perut korban.
"Membiarkan pisau tertancap di perut, kemudian tersangka menggendong anaknya keluar rumah sambil berteriak minta tolong," ungkapnya
Baca: Diancam Penjara 15 Tahun karena Membunuh Anaknya, Daud Solambela, Tersangka Fence: Terlanjur Emosi
Kapolres mengungkap hasil penyidikan, tersangka marah terhadap anaknya karena bermain terlalu lama di luar rumah.
"Berdasarkan fakta penyeidikan dan ditemukan alat bukti berupa hasil visum dan keterangan saksi dan pengakuan pelaku. Kami dari kepolisian Polres Minahasa menetapkan satu tersangka dengan nama Fence Sontje Solambela alias Camsu," bebernya
Kapolres Minahasa mengungkapkan polisi menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, undang-undang 35 tahun 2014 tentang perubahan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Ancama pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 miliar ditambah 1/3 bila dilakukan (bayar denda)," katanya
Baca: Bocah Daud Solambela Tewas saat Ditinggal Sendiri di Rumah, Sang Ayah Ungkap Hal Ini
Katanya polisi langsung mengamankan tersangka untuk diperiksa usai pemakanan korban.
"Menurut hasil visum, korban ditusuk sebanyak dua kali. Mungkin takut karena anaknya sudah pingsan atau kemungkinan sudah meninggal. dia melakukan penusukan untuk melakukan alibi baru. Bahwa anak ini mati dibunuh pelaku pencurian," jelas kapolres.
Katanya polisi sejak awal mendengar informasi kasus tersebut kecelakaan. Adanya isu pembunuhan membuat dilakukannya autopsi.
Usia penguburan jenasah korban. Polisi mengamankan saksi-saksi termasuk tersangka.
"Keterangan saksi mengarah ke pelaku dan pengakuan Fence kami tetapkan tersangka
Baca: Sebelum Jadi Tersangka Pembunuhan Anaknya, Ini Drama Pengakuan Ayah Daud Solambela
Terlanjur emosi
Tersangka Fence saat ditanya mengaku emosi hingga menyebabkan anaknya meninggal. "Terlanjur emosi," katanya.
Dia pun mengaku bersalah atas tindakannya tersebut. "(Merasa) bersalah. Menyesal," jawabnya.
Katanya tak ada persoalan dengan istrinya dan tindakan tersebut spontan dilakukannya saat emosi. "Perasaan emosi," jawabnya
Usai menikam, dia mengaku tak mengecek lagi nadi korban. Soal uang yang hilang Rp 200 ribu, dia menyangkalnya. "Itu Kata istri saya," ucapnya
Dia mengaku menyesali perbuatannya dan terus menangis atas kejadian tersebut.

Pengakuan sebelum jadi Tersangka
Sebelumnya kepada tribunmanado.co.id, mengaku masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7).
Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Desa Sendangan.
Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RS Kandou, pada Senin (13/8/2018) malam, Fence terus menangis.
Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.
Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.
"Tuhan, Tuhan, " kata dia.
"Saat itu saya pulang dari ibadah duka, mau lanjut ibadah kaum bapa, jadi saya pulang, tampak pintu terbuka sedikit, saya berjalan menuju ke belakang dan tampaklah anak saya sudah tergeletak dengan tubuh berdarah," kata dia.
Ketika ia mengangkat tubuh anaknya, terasalah ada sesuatu di perut sang anak.
Ternyata itu pisau.
Fence membeber, ia sempat memeriksa rumah dan uang sebesar Rp 200 ribu dalam buku telah hilang.
Menurut dia, saat kejadian istrinya sedang berada di kaum ibu.
Sementara kakak korban tengah latihan paskibraka.
"Ibunya keluar pukul 3 sore dan saya pulang dua jam kemudian, " katanya
Sang ayah Fence menyebut, Daud rajin ke sekolah minggu.
"Ia rajin ke gereja, " beber dia.
Dikatakan Fence, Daud adalah anak manis yang taat orang tua.
Daud pun dikenal siswa berprestasi.
"Ia selalu juara satu, " kata dia.
Keluarga Fence dikenal sebagai keluarga Pelsus.
Fence mantan Penatua yang masih aktif melayani.
Sementara Windi Taneowas, ibu korban adalah Syamas.
Windi Taneowas sendiri menurut Fence kerap meminta keluarga untuk tidak balas dendam sekiranya pelaku ditemukan.
"Biar jo nanti Tuhan yang balas," katanya.
Vence rela tidur di ruang jenazah.
Langkahnya tersendat-sendat memutari ruang tunggu, sambil menunggu dipanggil para dokter.
"Saya belum mau pulang," kata Fence kepada sanak saudaranya, pada Senin malam
Matanya kosong menatapi peti dari putranya yang ada di kamar jenazah.
"Oh Tuhan apa yang terjadi pada anak saya," ucap Vence.
Tak berapa lama Ia pun berbaring disalah satu tempat duduk di depan kamar jenazah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 Wita, tak berapa lama datang seorang ibu paru baya membangunkan Fence.
"Ayo makan dulu, sudah seharian belum makan," ucap sang wanita yang menggunakan baju putih.
Fence pun bangun dengan dipapah dua orang dan pergi untuk makan.
Daud Solambela berencana ikut gerak jalan ada perayaan 17 Agustus nanti. Ia sangat bersemangat dalam berlatih.
Saat pembagian baju seragam, ternyata baju milik Daud kebesaran.
Sang ayah Fence pun membawa baju itu ke seorang saudaranya untuk dikecilkan.
Karena sang saudara sibuk, baju tersebut tak jadi dikecilkan.
Pengalaman itu diceritakan Fence kepada Tribun Manado, Senin malam di ruang otopsi RS Kandou pada Senin Malam
"Ia sangat bersemangat gerak jalan, sayangnya seperti ini," kata dia.
Menurut dia, sang anak dikenal pintar. Dia selalu juara kelas.
"Ia juga rajin ke Gereja, kadang ingatkan saya untuk ke gereja, " kata dia.
Berikut live facebooknya. Jangan lupa like yak!