Daud Solambela Bocah Pintar yang Tewas di Tangan Bapaknya, Ini 4 Kasus Ayah Kandung Bunuh Anaknya
Namun semuanya kaget saat pihak Kepolisian menetapkan ayah korban sebagai tersangka....
Penulis: | Editor:
Menurut Muslimin, petaka yang menimpa Aziz bermula saat terjadi cekcok adu mulut dengan ayah kandungnya. Tak kuasa menahan emosi, Kohir langsung menghantamkan palu hingga berakibat korban meninggal dunia.
Muslimin menjelaskan, sebelum peristiwa naas itu menimpa Aziz, beberapa hari belakangan tersangka dan korban sering cekcok mulut.
Informasi yang dihimpun, korban sering meminta uang kepada ayah kandungnya yang berprofesi sebagai buruh tani. Untuk memenuhi permintaan korban, acap kali tersangka harus meminjam uang kepada tetangganya.
"Puncaknya tadi, tersangka naik pitam hingga akhirnya memukul kepala korban," tutur Muslimin.
Dari olah tempat kejadian perkara, kata Muslimin, polisi menyita sejumlah barang bukti dan ponsel milik korban.
"Saat berada di lokasi kejadian, korban ditemukan di sebuah kamar dalam keadaan meninggal dunia dengan luka terbuka di atas kening dengan diameter 12 sentimeter. Selain itu, ditemukan luka lebam di dada kiri dengan diameter 5 sentimeter," ucap Muslimin.
4. Dibunuh ayah kandung karena masalah sepele
Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mengungkap kasus seorang ayah di Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selaran membunuh anak kandungnya sendiri karena si anak menolak menanak nasi.
Kapolres OKU Selatan, AKBP Fery Harahap mengatakan peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa 17 Juli 2018 sore. Arto (65), seorang petani yang juga ayah dari Sulandi (30) tega membunuh putranya itu karena persoalan sepele tersebut.
"Terjadinya pembunuhan ini karena hal sepele. Anaknya tidak mau memasak nasi saat ayahnya menyuruh. Karena itu ayahnya kesal dan nekat membunuh putranya," kata dia, Rabu (18/7/2018).
Ia menjelaskan, peristiwa bermula ketika Arto baru saja pulang dari kebun di Desa Ulak Pandan, OKU Selatan. Saat itu Arto yang merasa lelah meminta anaknya untuk masak nasi, tapi ditolak mentah-mentah.
Usai ditolak, Arto merasa kesal dan langsung memarahi anak bungsunya itu. Si anak tidak terima dan langsung mendorong ayahnya sampai terjatuh, lalu menantang berkelahi.
"Si ayah langsung pergi ke dapur mengambil pisau dan menusuk si anak sampai meninggal. Anaknya ini masih lajang, dia anak yang bungsu jadi memang tinggal di rumah itu bersama orang tuanya dan. Korban meninggal dengan empat luka tusuk di dada," kata dia.
Usai menerima laporan dari warga bahwa telah terjadi keributan dan menyebabkan satu orang tewas, polisi langsung datang ke lokasi dan mengamankan Arto.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Arto mengakui jika membunuh putranya. Hal itu dilakukan karena si anak menolak masak nasi dan menantang dirinya untuk berkelahi. Atas perbuatannya, Arto kini ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di sel tahanan Polres OKU Selatan.