Kematian Daud Solambela
Bocah Daud Solambela Tewas saat Ditinggal Sendiri di Rumah, Sang Ayah Ungkap Hal Ini
Ventje Solambela, warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7)
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID -- Ventje Solambela, warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7).
Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Desa Sendangan.
Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RS Kandou, pada Senin (13/8/2018) malam, Ventje terus menangis.
Baca: Ini Kronologi dan Pengakuan Ayah Daud Solambela, Tersangka Pembunuh Bocah 7 Tahun
Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.
Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.
"Tuhan, Tuhan, " kata dia.
Baca: Sebelum Jadi Tersangka Pembunuhan Anaknya, Ini Drama Pengakuan Ayah Daud Solambela
Kepada Tribunmanado.co.id ia menuturkan, Daud ditemukannya dalam keadaan tak bernyawa pada Minggu (12/8/2018) pukul 17.00 Wita.
Daud ditemukannya di bawah sebuah tempat piring.
"Saat itu saya pulang dari ibadah duka, mau lanjut ibadah kaum bapa, jadi saya pulang, tampak pintu terbuka sedikit, saya berjalan menuju ke belakang dan tampaklah anak saya sudah tergeletak dengan tubuh berdarah," kata dia.
Baca: Fakta tentang AA Maramis, Pendiri Bangsa yang Belum Jadi Pahlawan Nasional
Ketika ia mengangkat tubuh anaknya, terasalah ada sesuatu di perut sang anak.
Ternyata itu pisau.
Ventje membeber, ia sempat memeriksa rumah dan uang sebesar Rp 200 ribu dalam buku telah hilang.
Menurut dia, saat kejadian istrinya sedang berada di kaum ibu.
Baca: Jenazah Bocah Daud Solambela Dimakamkan, Ribuan Pelayat Hadir hingga Kesan Teman
Sementara kakak korban tengah latihan paskibraka.
"Ibunya keluar pukul 3 sore dan saya pulang dua jam kemudian, " katanya
Anak yang Baik
Dimata orangtua dan keluarga, Korban Daud Solambela (7) dikenal sebagai anak soleh.
Sang ayah Ventje menyebut, Daud rajin ke sekolah minggu.
"Ia rajin ke gereja, " beber dia.
Dikatakan Ventje, Daud adalah anak manis yang taat orang tua.
Baca: Viral di Media Sosial, Opa Adeles Alami Strok dan Hidup Sebatang Kara, Ini Ceritanya
Daud pun dikenal siswa berprestasi.
"Ia selalu juara satu, " kata dia.
Keluarga Ventje dikenal sebagai keluarga Pelsus.
Ventje, mantan Penatua yang masih aktif melayani.
Baca: Inilah 6 Keunikan Paskibraka di Indonesia, dari Formasi Sampai Hukuman
Sementara Windi Taneowas, ibu korban adalah Syamas.
Windi Taneowas sendiri menurut Ventje kerap meminta keluarga untuk tidak balas dendam sekiranya pelaku ditemukan.
"Biar jo nanti Tuhan yang balas," katanya. (art)

Korban Sempat bermain
Dihadapan petugas kepolisian Meita Batas, warga sekitar mengatakan, sekitar pukul 16.30 wita, dirinya melihat korban sedang bermain bersama temanya rekan sebayanya Rafi Lakoy, di rumah keluarga Taniowas Tumelap.
Baca: 912 Orang Pilih Bunuh Diri Massal, Ini Kisah Tragedi Jonestown
Kemudian dia melihat korban berlari pulang ke rumahnya.
"Beberapa waktu kemudian setelah saya melihat korban pulang ke rumahnya, saya mendengar Rafi Lakoy memangil-mangil korban untuk kembali bermain namun berselang kira-kira 20 menit saya telah mendengar kejadian bahwa korban telah meninggal," ujarnya.
Baca: Benarkah Maruf Amin Sering Kunjungi Ahok di Mako Brimob
Hans Paseki, warga setempat mengungkapkan pada saat dirinya di depan rumah korban, dirinya melihat ayah Korban, Fence Solambela menggendong Daud dan meminta pertolongan.
"Saat saya meilhat Fence (Ayah Korban) meminta pertolongan, saya melihat sebilah pisau masih tertancap pada bagian perut Daud. Karena panik saya langsung mencabut pisau itu dan saya berikan kepada salah seorang yang turut dengan saya, namun saya sudah tidak ingat saya berikan kepada siapa karena sudah panik," kata dia.
Baca: Fakta Sejarah, Bendera Pusaka Indonesia Terbuat dari Tenda Warung Soto
Dari keterangan Fence Solambela Ayah Korban mengatakan dirinya saat itu baru kembali dari Ibadah Kedukaan, kemudian saat masuk ke dalam rumah dia langsung menuju ke arah dapur.
"Saat saya menuju ke dapur saya melihat Daud telah terkapar dengan posisi badan menghadap ke atas dan saya langsung mengendongnya kemudian meminta pertolongan warga," katanya.
Korban Diautopsi
Isak tangis menyelimuti kediaman rumah duka bocah bernama Daud Solambela, Jaga III, Desa Sendangan, Kecamatan Kakas. Senin (13/8/2018).
Bocah 7 tahun itu tewas mengenaskan Luka disekujur badannya.
Kapolsek Kakas Iptu Herry Rorong ketika di konfirmasi di Rumah duka mengatakan pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, dan kasus sedang dalam penyelidikan.
Katanya, karena peristiwa sudah heboh di medsos, pihaknya upayakan hukum.
"Kalau tidak ada upaya hukum masyarakat bertanya-tanya. Jadi pihak keluarga mengizinkan adanya outopsi, itupun hasil desakan kepolisian. Belum ada kecurigaan apa-apa kalau sudah ada autopsi sudah jelas," kata Rorong.
Lanjut Rorong, Korban ditemukan oleh ayahnya sudah dalam keadaan terlentang.
"Jadi anak ini ditemukan papanya sudah keadaan meninggal dunia, sementara angkat dan karena ayahnya bingung dilihat oleh masyarakat ada tancapan pisau di perut. Ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita.
Luka lecet di kedua lutut dan pipi kiri," pungkasnya.
Peristiwa meninggalnya Daud Solambela menghebohkan media sosial facebook pada Senin (13/8/2018)
Tonton video live Facebook suasana rumah duka di bawah ini: