Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Lombok, Ada Perbedaan Data Korban, BNPB Mengaku Hati-hati

Gempa Lombok, Ada Perbedaan Data Korban, BNPB Mengaku Hati-hati dalam melakukan....

Editor:
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat memberikan keterangan pers terkait gempa bermagnitudo 7 Lombok. Konferensi pers digelar di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) 

Sutopo menilai, perbedaan data sudah sering terjadi, apalagi saat masa tanggap darurat bencana.

Kebutuhan akan laporan penanganan yang cepat membuat setiap institusi menggunakan data yang dimiliki masing-masing. Akibatnya, kemungkinan terjadi identitas yang dobel.

"Masing-masing lembaga diminta membawa data identitas korban meninggal dengan lebih detil, yaitu nama, usia, gender dan alamat. Data akan di-cross check satu sama lain," ucapnya.

"Seringkali satu korban tercatat lebih dari satu. Misal, instusi menyebutkan nama panggilan sehari-hari, nama lengkap, atau nama kecilnya sehingga data terhitung 3 orang," ucap Sutopo.

Solusinya, dibutuhkan koordinasi serta pertemuan untuk mencocokkan data antarinstitusi yang ikut dalam proses penanganan gempa Lombok ini.

Sampai saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan proses evakuasi. Sutopo memprediksi jumlah korban akibat bencana tersebut masih akan bertambah.

Jenazah yang berhasil dievakuasi diduga adalah keluarga juara dunia lari junior, Lalu Muhammad Zohri.(Kompas TV)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved