Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BNPB: 98 Tewas 236 Luka-luka Akibat Gempa Lombok

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Warga Lombok mengungsi ke tenda-tenda untuk menghindari bahaya gempa susulan, Senin (6/8/2018). 

"Mereka ingin pulang keluar dari Bandara Internasional Lombok. Ada pula wisatawan yang tetap ingin tinggal di hotel. Sebagian besar dari mereka ingin pulang," ujar Sutopo Purwo Nugroho.

Hal tersebut mengakibatkan peningkatan keberangkatan di sejumlah bandara Internasional di Lombok dan Bali. Hingga saat ini Sutopo mengatakan ada 18 penerbangan ditambah.

Dirinya juga menyebut Bandara Internasional Lombok dibuka selama 24 jam. "Proses evakuasi masih berlangsung. Ternyata jumlah wisatawan dari 3 Gila lebih dari 1000 jiwa. 2000 sampai 2700 sudah dievakuasi dan saat ini masih dalam proses evakuasi," jelasnya.

Selain wisatawan, Sutopo mengatakan karyawan resort dan hotel yang berasa disana juga ingin keluar dari 3 Gili tersebut. Hal itu disebabkan karena ada info mengenai gempa dan tsunami yang berhembus kencang.

"Terus terjadi 2500an kejadian gempa kecil-kecil, kemudian terjadi gempa 7 Skala Richter kemarin. Kemudian ada gempa susulan tapi intensitas kecil.

Tiga pulau ini aman dari gempa dan tsunami. Tapi mereka ingin pulang keluar dari pulau jadi pemerintah evakuasi bukan paksaan," ucap Sutopo.

Pendakian sisi timur Gunung Barujari di kaldera Gunung Rinjani (3.726 m), Jumat (30/9/2011). Rinjani merupakan bagian dari Gunung Samalas yang meletus hingga melumpuhkan dunia pada tahun 1257. Superletusan mengakibatkan terbentuknya kaldera dan danau.
Pendakian sisi timur Gunung Barujari di kaldera Gunung Rinjani (3.726 m), Jumat (30/9/2011). Rinjani merupakan bagian dari Gunung Samalas yang meletus hingga melumpuhkan dunia pada tahun 1257. Superletusan mengakibatkan terbentuknya kaldera dan danau. (KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT)

Tidak Berdampak ke Rinjani

Terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG), Kasbani mengatakan, gempa di Lombok tidak terlalu berdampak pada aktivitas gunung api di wilayah tersebut.

"Ada dua gunung api, dari pemantauan tidak ada indikasi kenaikan aktivitas baik di Gunung Agung maupun Gunung Rinjani. Kami ikuti perkembangannya setiap saat," ujar Kasbani.

Kasbani mengatakan, Tim Tanggap Darurat (TDD) yang sudah berada di Lombok sejak 29 juli 2018, tengah memeriksa dan melakukan pemetaan kondisi di sana.

"Gempa tadi malam terjadi di lereng utara Gunung Rinjani di daratan yang telah menyebabkan kerusakan cukup luas baik di Lombok maupun Bali dan korban jiwa sampai ini ada puluhan jiwa dan beberapa bangunan rusak," tuturnya.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, gempa menyebabkan longsor di Lombok Timur dan utara. "Pada 29 Juli lalu juga terjadi longsor terutama di jalur pendakian Gunung Rinjani," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan namun tetap tenang. Kasbani mengimbau warga untuk sementara tidak menghuni rumahnya, apalagi jika rumah tersebut dalam keadaan retak maupun rusak.

"Tentunya kita harus meningkatkan kewaspadaan terutama terkait gempa ini sendiri karena menyebabkan rumah retak, dan bahaya jika rumah ini masih dihuni masyarakat. Karena terkait potensi gempa susulan tadi, rumah yang retak bisa berbahaya bagi penghuninya," bebernya.

Cawapres Jokowi Dikabarkan Bakal Bikin Publik Gempar
Cawapres Jokowi Dikabarkan Bakal Bikin Publik Gempar (YOUTUBE)

Penanganan Cepat

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved