Jual Federal, MPMX Meraih Laba Bersih Rp 4,21 Triliun
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih, sebesar Rp 4,21 triliun per akhir semester I 2018.
Pencapaian itu lebih dari 13 kali lipat daripada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 323,03 miliar. Padahal pendapatan bersih mereka hanya tumbuh 7,39% menjadi Rp 7,55 triliun.
Menurut informasi dalam laporan semester I 2018, kinerja laba bersih naik karena ada laba neto dari operasi yang dihentikan sebesar Rp 4,15 triliun.
Laba neto dari operasi yang dihentikan tersebut berasal dari keuntungan penjualan 100% saham PTFederal Karyatama kepada Esso Petroleum Company Limited dan ExxonMobil UK Limited pada Juni 2018. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya, total nilai penjualan Federal Karyatama mencapai US$ 436 juta.
Sementara dalam keterangan tertulis kepada media, Mitra Pinasthika mengakui, divestasi Federal Karyatama memperkuat neraca keuangan.
"Dan memungkinkan kami untuk menumbuhkan bisnis dan operasi bisnis yang sudah ada, berinvestasi di area pertumbuhan segmen mobilitas baru yang lebih cepat yang akan memastikan setidaknya 10% pertumbuhan year on year (yoy) dalam EBITDA group secara keseluruhan pada tahun 2019 dan seterusnya," ujar Rudy Halim, Group Chief Executive Officer PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Jumat (3/8).
Adapun tulang punggung utama kinerja pendapatan Mitra Pinasthika adalah segmen distribusi dan ritel. Mereka melihat, penjualan sepeda motor nasional menunjukkan tanda-tanda pemulihan paruh pertama tahun ini.
Kawan Lama Memboyong Merek Gindaco Takoyaki
Kawan Lama Retail Group akan segera membuka gerai food and beverage (F&B) terbarunya, yakni Gindaco Takoyaki, pada 8 Agustus 2018 di Living World Alam Sutera, Tangerang.
Kawan Lama menjadi pemegang lisensi resmi pertama di Indonesia atas outlet spesial Takoyaki asal Jepang tersebut. Kawan Lama memilih Takoyaki karena merupakan produk snack paling favorit di Jepang, yang juga digemari oleh masyarakat Indonesia.
"Karena Takoyaki sudah sangat terkenal di Jepang dan kami akan membawa cita rasa asli Jepang itu ke Tanah Air," kata Nana Puspa Dewi, Marketing Director Kawan Lama pada KONTAN, Jumat (3/8).
Kawan Lama memproyeksikan kehadiran gerai Gindaco Takoyaki bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan penjualan di semester II-2018. Namun, Nana enggan menyebutkan angka pastinya.
"Kami lihat dulu respons pasar seperti apa," kilah dia.
Meski demikian, Kawan Lama optimistis brand anyar tersebut akan diterima oleh masyarakat Indonesia. Alasannya, Gindaco diklaim sebagai pembuat Takoyaki terbaik di Jepang.
Nana bilang, Gindaco Takoyaki menjadi brand ketiga di gerai F&B yang dimiliki Kawan Lama setelah Chatime dan Cupbop. Sejauh ini, Chatime menjadi merek dagang dengan gerai terbanyak.
"Bertepatan hari ini (kemarin) juga ada pembukaan Ace Hardware, Informa, Chatime dan Toys Kingdom di Cilegon, untuk Chatime merupakan gerai ke-220," imbuh Nana.