Memilukan! di Hari Tuanya, Nenek ini Harus Merantai Cucunya Sendiri
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Sunariem (60), di hari tuanya harus menyaksikan dua cucunya mengalami gangguan jiwa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Sunariem (60), di hari tuanya harus menyaksikan dua cucunya mengalami gangguan jiwa.
Sunariem bahkan harus merantai salah satu cucunya agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Warga Desa Puntian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Indragiri Hulu (Inhu) ini, mengaku sudah tidak memiliki biaya lagi untuk pengobatan kedua cucunya Andika (23) dan Adi (18).
Kondisi gangguan mental Andika lebih parah dibanding adiknya Adi.
Sementara itu, keterbatasan dana membuat perawatan Andika tidak pernah tuntas.
Agar tidak lari ketika sedang kambuh, keluarga terpaksa harus merantai Andika.
Dikisahkan Sunariem kepada Tribun, pekan lalu, ia tinggal bersama dengan Andika, Adi dan anaknya Ariani (43) ibu dari kedua cucunya yang mengalami gangguan mental.
Sunariem dan Ariani sama-sama berstatus janda.
Ariani sudah ditinggal oleh suaminya semenjak 13 tahun lalu.
Alasan pergi ke Malaysia, namun sampai sekarang suami Ariani sudah tidak pernah pulang atau bahkan berkabar dengan keluarganya di Inhu.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sunariem bekerja sebagai penjaga ayam di sebuah peternakan ayam potong di Inhu.
Sementara itu, Ariani bekerja sebagai tukang gosok pakaian dan sesekali mengutip berondolan sawit.
Dalam sebulan penghasilan Ariani sekitar Rp 300 ribu, sementara penghasilan Sunariem juga tidak jauh berbeda.
Kedua perempuan ini harus membanting tulang sebagai penopan ekonomi keluarga.
Beban hidup mereka makin bertambah dengan kondisi Andika dan Adi.