Pegadaian Terima Tupperware: Pinjaman Minimal Rp 500 Ribu
Tupperware kini bisa digadaikan! Nasabah dapat pinjaman minimal Rp 500 ribu bebas bunga selama 2 bulan atau 60 hari.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Mereka merancang, membuat dan menyebarkan produknya ke seluruh dunia melalui perusahaan induknya Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales force atau sales force.
Saat ini, tidak kurang ada 1,9 juta orang di seluruh dunia menjadi pelanggan Tupperware.
Tupperware mengawali strategi penjualan langsung dengan apa yang disebutnya sebagai Tupperware party. Brownie Wise (1913 –1992) adalah orang yang mengenalkan strategi ini, sebelumnya ia adalah seorang agen penjualan dari Stanley Home Products.
Di awal-awal tahun 1950-an, penjualan meledak dan membuatnya dikenal oleh banyak orang. Hal ini terutama dikarenakan pengaruh dari Brownie Wise pada para wanita yang menjajakan Tupperware dengan memakai metode party tadi.
Tupperware juga semakin dikenal pada masa-masa Perang Dunia II. Saat itu, para wanita dianjurkan untuk lebih memiliki waktu untuk keluarganya, dan dengan menjadi agen Tupperware menjadikan mereka memiliki penghasilan sendiri dari rumah.
Selain itu ada tradisi yang dikenal dengan sebutan Assembly yang diadakan di setiap distributor Tupperware yang diadakan secara rutin. Tradisi ini diperkenalkan dan dilanggengkan hingga kini sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, perekrut terbaik baik untuk individu maupun secara team dan organisasi.

Telah Jadi Barang Bernilai
Robert Winerungan, pengamat ekonomi dari Unima, menilai Tupperware menjadi barang yang bisa digadaikan tentu menjadikan Tupperware banyak dicari orang.
Berarti prospeknya bagus. Barang ini bisa dikatakan barang mewah. Jika tidak bagaimana mungkin menjadi objek gadai.
Jika Tupperware sudah diterima sebagai barang yang bisa digadaikan maka nilai guna manfaatnya mulai besar. Pegadaian menerima Tupperware sebagai barang jaminan. Tetapi harus hati-hati apakah bisa sama dengan emas dan kendaraan. Jangan sampai Pegadaian rugi.
Pegadaian menerima barang sebagai barang jaminan untuk digadaikan karena barang itu bernilai dan tidak akan habis.
Ke depan bukan tidak mungkin, Pegadaian akan menerima barang jaminan lain yang bernilai. Mungkin besok yang bisa digadaikan itu SIM atau sertifikat tanah. Barang lain akan menyusul.
Kondisi ini justru bagus. Bagus kalau sudah banyak barang yang bisa digadaikan berarti itu kemajuan ekonomi. Barang yang bisa digadaikan akan diminati masyarakat. Mereka yang memiliki itu akan lebih mudah menggadaikan dan mendapatkan uang.
Harapannya ketika Tupperware menjadi barang yang bisa digadaikan maka barang itu harus benar bernilai. Jangan sampai nilainya turun ketika sudah menjadi barang yang bisa digadaikan.

Merasa Senang