Detik-detik Lengsernya Soeharto, Anak-anak Dikumpulkan, Ia mundur Karena tak Mau Hal Ini Terjadi
Bulan Mei 1998 pun akhirnya memiliki catatan penting bagi perjalanan bangsa Indonesia.
Sesaat kemudian, Titiek bertanya kepada Soeharto.
"Apakah Bapak sudah yakin pada keputusan yang akan bapak ambil itu?" tanya Titiek.
Mendapat pertanyaan itu, Soeharto hanya menjawab pendek.
"Biarlah nanti sejarah yang akan membuktikan apa yang sudah Bapak dan Ibumu lakukan untuk negara dan bangsa ini," jawab Soeharto saat itu.
Penyesalan Soeharto karena abaikan teguran Benny Moerdani
Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD, Benny Moerdani sudah memiliki hubungan yang akrab dengan Presiden kedua RI Soeharto yang pada era 1960-an yang sudah berpangkat Mayor Jenderal.
Pak Harto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur dan memecahkan masalah secara intelijen.
Sehingga, urusan pelik baik di dalam maupun di luar negeri selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadap Pak Harto.
Misalnya saja ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia (1964), Pak Harto yang merasa pemecahan secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan untuk mengambil langkah intelijen serta diplomasi.
Tugas yang sebenarnya sangat berat dan tidak dikehendaki oleh Presiden Soekarno itu, diam-diam diserahkan kepada Benny dan berhasil gemilang.
Indonesia dan Malaysia pun kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa sangat merugikan kedua negara.
Dilansir dari Intisari, ketika Pak Harto menjabat Presiden RI kedua hingga lebih dari 30 tahun (1967-1998), Benny Moerdani pun terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Pak Harto untuk menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, dan sekaligus pengawal Presiden yang sangat loyal dan setia.
Tapi meski menjadi seorang loyalis Pak Harto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada Pak Harto.
Benny Moerdani memang berprinsip meskipun dirinya seorang loyalis Pak Harto, dirinya bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.
Benny bahkan berprinsip, ia harus bisa menjauhkan Pak Harto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian dari Pak Harto.