Kasus Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Kaki Dian, Polres Minut Tetapkan NT Sebagai Tersangka
Polres Minut menetapkan NT jadi tersangka kasus tewasnya seorang diduga Sofianti Andirael yang jasadnya ditemukan tanpa identitas
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Minut menetapkan NT jadi tersangka kasus tewasnya seorang diduga Sofianti Andirael yang jasadnya ditemukan tanpa identitas di Kaki Dian Minahasa Utara pada Selasa (17/7/2018).
"Sekarang perkembangannya NT sudah ditetapkan sebagai tersangka," jelas AKP Aprizal Nugroho SIK Kasat Reskrim Polres Minut melalui Aiptu Melky Pontoh Kanit Jatanras, Senin (23/7/2018).
Ia menjelaskan, sementara tersangka bakal dijerat dengan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan nyawa orang lain melayang.
"Tersangka ini tidak memeriksa kelengkapan kendaraan, sehingga saat jalan diduga terjadi kecelakaan dan menyebabkan korban meninggal dunia," jelas dia.
Baca: Mayat Tanpa Identitas di Kaki Dian Diyakini Anaknya, Meiske Harap Jenazah Secepatnya Dibawa Pulang
Sebab saat olah TKP menurutnya, memang mereka seperti terpental jauh ke luar jalan.
"Sebab dua orang saksi ini setelah di tikungan tidak melihat dua orang ini termasuk korban, padahal jarak mereka tidak jauh, dan saksi Yulianti melihat kendaraan mereka melaju," ujarnya.
Menurutnya, untuk prosedur hukum tetap harus menunggu hasil autopsi, agar lebih jelas penyebab kematian korban, sebab dugaan sementara lantaran kecelakaan.
"Termasuk mau mengetahui sketsa wajah korban, lantaran saat ditemukan wajah korban sudah tidak dikenali lagi," ujarnya.
Ia menjelaskan, tersangka saat ini sudah diamankan di ruang tahanan Mapolres Minahasa Utara.

Cerita Saksi
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap kedua saksi yakni Yulianti Gonta, sepupu korban dan tersangka NT, pria yang mengendarai sepeda motor yang ditumpangi korban.
Menurut keterangan dari Yulianti kepada polisi bahwa saat naik ke atas Kaki Dian pada 18 Juni 2018 sekitar pukul 21.00 Wita
"Katanya saat naik, Yulianti bersama satu temannya, sementara korban bersama dengan terduga menggunakan motor metik gold, ada stiker doraemon," jelas AKP Aprizal Nugroh, Kasat Reskrim Polres Minut, didampingi Kanit Reskrim Aiptu Melky Pontoh, pada Jumat (21/7/2018)
Di atas objek wisata Kaki Dian, Yulianti dan temannya duduk di tangga, sementara korban dan NT duduk tak jauh dari mereka. Dua jam kemudian, korban memanggil mereka untuk pulang.
Baca: Anggota Buser Polsek Malalayang Diduga Dianiaya hingga Pingsan oleh Wakapolseknya
"Korban dan terduga ini duluan, sementara Yulianti dan temannya di belakang," jelasnya.
Katanya, saat jalan menurun, tepatnya di dekat tikungan, Yulianti masih melihat korban dan NT, namun saat tiba di tikungan, Yulianti sudah tidak melihat dua temannya tersebut.
"Mereka berpikir bahwa dua temannya tersebut sudah di bawah, mereka menunggu namun keduanya tidak kunjung datang. Sehingga mereka memutuskan untuk pulang karena mereka pikir dua teman mereka tersebut sudah berada di rumah," jelas dia.
Situasi penemuan mayat tanpa identitas di Kawasan Kaki Dian, Minahasa Utara (KOLASE TRIBUNMANADO/ISTIMEWA)
Kasat Reskrim mengatakan bahwa keterangan tersebut sinkron dengan keterangan NT.
"Tersangka (NT) ini mengaku kalau saat sampai ditikungan tidak bisa mengendalikan motornya lagi, lantaran rem blong," jelasnya.
Saat itulah NT menabrak batu dan diduga terpental dan masuk dijurang sisi jalan bersama korban.
"Terduga ini sempat mencari korban, bahkan sempat berteriak memanggil korban. Namun tidak ada suara, lantaran gelap sehingga NT mengaku tidak menemukan korban," jelasnya.
Ia kemudian memutuskan untuk berjalan sampai ke jalan raya, dan menumpang mobil truk pulang ke Maumbi.
"Terduga tersangka ini takut, sehingga tidak melaporkan kejadian tersebut sampai jenazah ditemukan sebulan kemudian," jelasnya.
NT meninggalkan motornya lantaran sudah rusak, bahkan tidak bisa mengevakuasi motornya sendiri lantaran lokasinya sangat curam.
"Motornya sudah kami amankan, dan terduga kami amankan untuk kepentingan penyidikan," jelas dia.
Polres Minut masih menunggu hasil autopsi."Supaya jelas itu kecelakaan atau bukan," ujarnya.
Ia mengatakan, diduga korban dan terduga tersangka ini memiliki hubungan khusus. Sebab mereka ke Kaki Dian sudah malam pada 18 Juni 2018.
"Sementara diduga korban yang ditemukan itu adalah Sofianti Andirael dan yang memboncengnya adalah NT, namun untuk memastikan kita tunggu hasil autopsi," ujarnya.

Baju Anak Saya
Meiske Andirael, Warga Desa Kawangkoan Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara mengatakan bahwa ia mengetahui bahwa jenazah tersebut adalah anaknya dari pakaian yang ditemukan di lokasi.
"Saya tahu dari baju anak saya," jelas kepada tribunmanado.co.id di Mapolres Minut pada Jumat (20/7/2018)
Ia menjelaskan, ditemukannya jenazah yang diduga anaknya tersebut membuatnya sedikit lega.
"Lega sedikit, sebab selama ini kami khawatir mencari ke mana-mana, dibantu petugas juga, namun nanti didapat sekarang," jelasnya.
Ia bersyukur juga bahwa terduga mengendarai sepeda motor yang ditumpangi anaknya sudah ditangkap polisi.
"Polisi bilang, laki-laki itu mengaku kalau terjadi kecelakaan, namun yang kami kecewa kenapa dia tidak melaporkan, supaya minimal kami dapat jenazahnya masih utuh," kata dia.
Menurutnya, sudah mendapatkan informasi dari polisi juga terkait identitas terduga lelaki yang bersama korban pada saat kejadian.
"Kami berharap, pelaku bisan dihukum seberat mungkin," jelasnya.
Sebelumnya, jenazah tanpa identitas ditemukan Yohanes Panambunan, warga Minut, pada Selasa (17/6/2018).
Panambunan tengah momotong kayu ketika menemukan kepala korban.
Dia pun menelepon polisi hutan bernama Sony Kambey. Mereka menelusuri TKP dan menemukan organ tubuh lainnya serta sepeda motor.