Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Tips Jika Tak Ingin Membentak Si Kecil Lagi

Kebiasaan membentak Si Kecil tentu tidak baik, tetapi kadang Moms merasa itu dibutuhkan untuk mendisiplinkan mereka.

Editor:
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah Moms sering membentak Si Kecil? Moms mungkin sebenarnya tidak ingin membentak.

Tetapi hingga di satu titik, kelakuan Si Kecil memancing emosi dan teriakan pun keluar dari mulut.

Kebiasaan membentak Si Kecil tentu tidak baik, tetapi kadang Moms merasa itu dibutuhkan untuk mendisiplinkan mereka.

Baca: Penumpang Kesal, Naik Kereta Api Harus Antre Beli Karcis Seperti Jaman Dulu

Padahal, ada beberapa cara mengasuh yang tak perlu membuat Moms membentak Si Kecil.

1. Kenali apa yang memicu Moms untuk membentak

Berteriak tidak terjadi tiba-tiba.

Biasanya membentak merupakan respons terhadap perilaku tertentu.

Baca: Bagaimana Kasus Lapas Sukamiskin Bisa Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Dengan kata lain, ada sesuatu yang memicu Moms melakukan itu pada Si Kecil.

Jika Moms mengetahui apa pemicunya, maka akan lebih mudah untuk menghindarinya.

"Cari tahu apa pemicu tersebut, karena hal tersebut berbeda-beda antar orangtua," kata Nina Howe, profesor pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar di Concordia University.

Alihkan apa yang membuat Moms bisa membentak pada sesuatu lain.

Baca: Juergen Klopp Puji Remaja Ajaib Binaan Mantan Klubnya

"Kesadaran diri sendiri akan membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik, seperti menyiapkan makanan untuk makan malam," tambahnya.

2. Beri Si Kecil peringatan

Misalnya, Si Kecil mengulur-ulur waktu tidur atau berkelahi di dalam mobil dengan sang adik.

Tegaskan kepada anak dengan mengatakan Moms 'tak ingin berteriak untuk mendapatkan perhatian. Namun, jika tidak mendengarkan sekarang, mungkin membentak akan terjadi.

Baca: Selain Zumi Zola, ini 6 Artis yang Pernah Berurusan dengan KPK

Peringatan yang tenang itu terkadang cukup untuk meredam perilaku Si Kecil.

3. Ajarkan pelajaran setelahnya

Berteriak itu bukan bentuk komunikasi, karena Moms lantang terhadap kekhawatiran dan membuat anak-anak menutup diri daripada mendengarkan.

Tetapi, melatih kontrol diri akan memberikan pesan yang lebih kuat secara keseluruhan.

"Sebuah pembelajaran akan datang kemudian, dan itu jauh lebih efektif ketika Anda lebih tenang," kata Judy Arnall, ahli perkembangan anak dan penulis buku parenting.

Baca: Daftar 30 Member Boyband K-Pop Terpopuler di Bulan Juli 2018, Apakah Ada Biasmu?

Moms jadi dapat membicarakannya kepada Si Kecil, menjelaskan apa yang diharap dari perilaku mereka, dan konsekuensinya akibat melakukan sesuatu.

4. Jadilah proaktif

Jika di pagi hari selalu menjadi ajang berteriak, misalnya, persiapkan dengan matang di malam sebelumnya.

Ellana Sures, konselor klinis memberikan contoh bahwa ia benar-benar mengajak dua putrinya ke tempat tidur memakai kaos kaki.

Baca: Strategi Transfer Real Madrid Sudah Berubah

Sehingga dia tidak perlu terus-terusan merengek dan kemudian berteriak tentang kaus kaki di pagi hari.

Trik sederhana ini telah membuat perbedaan besar pada keinginan untuk membentak Si Kecil.

Contoh lain dari bersikap proaktif mungkin bisa dengan bentuk lain seperti membawa makanan ringan untuk menghindari Si Kecil merengek dan tetap sibuk saat Moms membereskan rumah.

5. Sesuaikan harapan 

Dengan Si Kecil, menjaga harapan yang realistis adalah kuncinya.

Baca: 5 Zodiak Ini Berpotensi Besar Sukses di Masa Depan, Libra Pola Pikirnya Berbeda dari yang Lain!

Sures mengatakan, "Alasan orangtua berteriak adalah karena harapan yang tinggi pada anak ketika kita sedang melaksanakan sesuatu."

Ini terjadi padanya pada musim liburan misalnya, ketika Si Kecil menjadi pemberontak, duduk dan menolak untuk berjalan-jalan di sebuah lokasi wisata.

Sures mengatakan itu terasa seperti kegagalan dalam pengasuhan, ketika apa yang diharapkan orangtua tak berjalan sebagaimana mestinya pada Si Kecil.

Saran ini berlaku untuk skenario yang lebih sederhana juga.

Baca: Viral! Video Guru di Pelosok Sulawesi Belikan Sepatu dan Seragam Kepada Beberapa Muridnya

Atur rencana yang lebih pendek dengan tugas dan daftar kegiatan yang lebih sedikit, dan berikan perintah secara bertahap, bukan sekaligus.

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved