Kali Item Wisma Atlet Asian Games Ditutup Jaring
Bau dan buruk rupa, begitulah penampakan Kali Sentiong atau warga Kemayoran lazim menyebut Kali Item. Kali yang lokasinya
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Namun, keberadaan aerator dan nano bubble diperkirakan tidak dapat menghilangkan bau tak sedap Kali Item, apalagi menyulap Kali Item menjadi bening. "Kalau untuk menghilangkan kayaknya enggak mungkinlah, hanya untuk mengurangi, hanya mengurangi bau," kata Teguh.
Hitamnya warna air Kali Item disebabkan oleh aliran air yang sudah tercemar limbah-limbah rumah tangga. Aliran air yang tidak lancar juga dinilai menjadi faktor lain yang menyebabkan bau tak sedap muncul.
"Di sana itu airnya hampir mengalir lamban dan sumbernya dari waduk yang sudah tercemar limbah rumah tangga juga," kata Wakil Kepala Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim. Koordinator Rumah Pompa Aliran Timur Wilayah Jakarta Utara Sopyan mengungkapkan bagaimana kedua alat tersebut berfungsi.
Dua buah aerator yang dipasang di Kali Item, lanjut Sopyan, bekerja 24 jam guna mensterilkan air dari bau tak sedap. "Jadi, aerator itu bekerja selama 24 jam berputar enggak berhenti-berhenti. Kalau aerator ini diberhentikan, baunya itu sampai ke atas penginapan Asian Games itu," kata Sopyan.
Ia menyebut, penyebab bau tak sedap berasal dari lumpur. "Kalau debit airnya (Waduk Sunter) rendah terus tekanan mataharinya tinggi, akan menimbulkan lumpur naik ke atas.
Nah, itu yang menimbulkan aroma yang bau, namanya juga dari air limbah," ujar Sopyan.
Sementara, nano bubble yang dipasang ratusan meter dari Wisma Atlet, mempunyai fungsi serupa dengan aerator. Cara kerjanya pun disebut sama.
"Bedanya, kalau nano bubble ini diaduknya di bawah permukaan air, kalau aerator itu kan keliatan tuh diaduknya diatas kaya air mancur jadinya," kata Sopyan.
Tidak Bau
Umar, warga yang berkantor tak jauh dari Kali Item mengaku saat ini aroma tidak sedap dari Kali Item sudah mulai berkurang. Meskipun air Kali Item masih berwarna hitam pekat.
Ia menyatakan, pemasangan jaring di atas Kali Item dapat mengurangi pengotoran kali tersebut. Namun, menurutnya hal itu kembali ke perilaku masyarakat. "Tergantung orang orangnya juga kan, jadi sama aja, cuma ini kan keliatan bagus, lebih rapih aja lebih enak dilihat," katanya.
Umar menambahkan, sampah yang biasa menumpuk di Kali Besar juga sudah berkurang sejak adanya tim oranye atau Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum.
Senada dengan Umar, Nur, warga yang tinggal di sekitar Kali Item juga menyebut bau tidak sedap sudah mulai berkurang. Nur mengatakan, bau tak sedap itu mulai berkurang pada beberapa bulan terakhir. Tetapi, ia ingin agar Kali Item dapat disulap menjadi jernih.
"Bagus juga sih kayak begini dipasangi pakai jaring begini jadi sampahnya enggak mudah jatuh ke sana. Apalagi setiap hari ada tim oranye yang selalu bersihin," kata Nur. (Tribun Network/kps/dan/wly)