Kali Item Wisma Atlet Asian Games Ditutup Jaring
Bau dan buruk rupa, begitulah penampakan Kali Sentiong atau warga Kemayoran lazim menyebut Kali Item. Kali yang lokasinya
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Bau dan buruk rupa, begitulah penampakan Kali Sentiong atau warga Kemayoran lazim menyebut Kali Item. Kali yang lokasinya berada persis di belakang Wisma Atlet Asian Games tersebut kini ditutupi jaring hitam oleh Pemprov DKI seiring semakin dekatnya pelaksanaan Asian Games.
Jakarta tentunya sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar Asia tidak mau menanggung malu hanya karena wujud Kali Item yang bau dan buruk rupa.
Karenanya, jaring hitam satu-satunya yang bisa dilakukan untuk menutupi ketimbang mengubah warna air kali menjadi jernih karena butuh waktu yang sangat lama.
"Kali Item ini kadang-kadang semriwing kadang-kadang enggak. Kami enggak mau ambil risiko. Inasgoc dan Inapgoc bersurat, Pak Gubernur dan saya mengambil inisiatif untuk mengurangi risiko tiba-tiba semriwing," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Demi terlihat lebih menarik dan tidak tampak jorok, jaring-jaring itu yang membentang sepanjang 689 meter mulai dari Jembatan Mato hingga Jembatan Jubilee School akan dilengkapi dengan tanaman hias serta lampu-lampu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan alasan Kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item ditutup kain hitam tipis berlubang kecil.
Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir bau tak sedap yang ditimbulkan. Alasannya, saluran air tersebut berada tepat di belakang Wisma Atlet Kemayoran dan dekat dengan Cafetaria di halaman utamanya.
Anies menampik bila pemasangan kain tipis itu ditujukan untuk menutupi warna air kali yang juga sangat hitam. "Jadi ini bukan soal menutup warna sungai yang hitam, tapi lebih banyak pada soal aroma. Ini salah satu usaha kita," kata Anies.
Anies mengakui dirinya sendiri yang menginstruksikan pemasangan tersebut setelah berdiskusi dengan para pakar. Salah satu upaya instan yang dapat dilakukan ialah dengan melapisi Kali tersebut dengan kain tipis agar mencegah terjadinya proses evaporasi atau penguapan bau.
"Saya yang menginstruksikan memang, setelah saya berdiskusi dengan beberapa orang pakar, Salah satu caranya adalah dengan mengurangi proses penguapan dari sungai itu," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap, dengan pemasangan kain hitam itu, aroma kurang sedap di Kali Item bisa berkurang. Anies hanya khawatir pada waktu-waktu tertentu seperti siang hingga sore hari, ketika sungai mengalami penguapan, timbul aroma tak sedap yang terhembus angin dan tercium di sekitar area lingkungan Kali Item.
Kendati telah memasang jaring tipis sepanjang 200 meter, Anies mengklaim dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan upaya lain untuk mengurangi bau menyengat dari kali tersebut.
"Minggu depan Insya Allah akan ada tambahan usaha untuk membersihkan sungai itu," katanya.
Nano Bubble
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, pihaknya juga meminjam teknologi nano bubble dari Singapura guna menjernihkan kali itu.
"Ada namanya nano bubble untuk melakukan reservoir, melakukan treatment di situ supaya airnya bening, tidak bau. Kemudian akan kami lajukan proses penjernihan di sana," ujar Teguh Hendarwan.
Selain teknologi nano bubble, Pemprov DKI juga menyediakan alat bernama aerator yang berfungsi menghilangkan bau tak sedap. Dua buah alat aerator sudah tampak terpasang di salah satu sudut Waduk Sunter Barat yang airnya mengalir ke Kali Item.