Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Keluarga Johan Budi Sempat Khawatir: Kaget Berhadapan dengan Ibas

Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi mengungkapkan keluarga besarnya, termasuk istri dan anaknya, sempat khawatir

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Plt Pimpinan KPK Johan Budi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi mengungkapkan keluarga besarnya, termasuk istri dan anaknya, sempat khawatir atas keputusannya masuk ke dunia politik dan maju sebagai calon legislatif di Pemilu 2019.

Bahkan, Johan merenung selama enam bulan sebelum akhirnya memutuskan maju sebagai caleg dari PDI Perjuangan.

Keluarga khawatir mengingat sebelumnya Johan lebih banyak berkecimpung di dunia jurnalis, juru bicara dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga akhirnya dipilih menjadi bagian dari pemerintah selaku juru bicara kepresidenan.

"Ya mereka sempat khawatir. Terus mereka bertanya juga, kenapa harus terjun ke politik? Waktu itu kami sempat diskusi panjang soal ini," kata Johan kepada Tribun, Jakarta, Selasa (17/7).

Johan mengaku memberikan penjelasan dan pemahaman kepada keluarganya. Dia menyampaikan, pengabdian kepada negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Satu di antaranya dengan menjadi kader partai dan masuk ke legislatif. "Setelah kita diskusi panjang lebar, akhirnya keluarga mengerti dan menyetujui keinginan saya," lanjutnya.

Bukan hanya kepada keluarga, Johan juga sempat berkonsultasi dengan beberapa pihak, termasuk politikus dan peneliti sebelum memutuskan maju sebagai caleg untuk tingkat DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII dengan bendera PDI Perjuangan.

Dia menceritakan, awalnya beberapa politikus PDI Perjuangan menemuinya dan menawarkan bergabung dengan partai berlambang Banteng tersebut. Dalam pertemuan itu, petinggi PDI Perjuangan tersebut menilainya sebagai sosok yang dapat meningkatkan suara partai di Jawa Timur.

Johan sendiri menilai PDI Perjuangan merupakan partai politik yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil. Selain itu, dia melihat konsep tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung oleh PDI Perjuangan adalah sesuai dengan prinsipnya dalam bernegara.

"Tawaran ini akhirnya saya terima dengan pertimbangan, saya akan lebih bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak buat negara jika menjadi anggota DPR," ucapnya.

Kaget Berhadapan dengan Ibas

Dapil yang akan menjadi ajang pertarungan Johan Budi untuk meraih suara pemilih pada Pileg 2019 nanti adalah Dapil Jatim VII. Dapil tersebut meliputi Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Trenggalek.

Menurut Johan, dapil tersebut merupakan pilihan pengurus pusat PDI Perjuangan. Bahkan, dia tidak tahu jika dirinya harus bertarung dengan Edy Baskoro Yudhoyono atau Ibas di dapil tersebut pada pileg nanti. "Hah? Sama Mas Ibas? Saya malah belum tahu," ujarnya.

Kendati demikian, Johan mengaku tetap optimistis untuk mendapatkan suara yang cukup untuk mengantarkannya ke Senayan. Bagaimanapun, kata dia, setiap partai memiliki strategi masing-masing untuk menggaet suara pemilih.

"Saya jalani saja dulu. Mudah-mudahan suaranya juga cukup. Pemilih kan sekarang mencoblos orangnya bukan hanya partai saja," tukasnya.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang ditemui oleh wartawan saat pendaftaran caleg di kantor KPU menjelaskan alasan partainya menempatkan Johan Budi selaku caleg DPR RI di Dapil Jatim VII.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved