Kapsul Kokain Pecah Diperut Saat Diselundupkan, Ibu Ini Buat Video Perpisahan Sebelum Tewas
Ini terjadi setelah kapsul kokain yang diselundupkannya pecah di dalam perut hingga bisa menyebabkannya over dosis.
TRIBUNMANADO.CO.ID-Deyse Ricarte (28) ibu muda asal Brasil sempat membuat rekaman video perpisahan kepada keluarganya yang mengatakan bahwa hidupnya mungkin tak akan lama lagi.
Ini terjadi setelah kapsul kokain yang diselundupkannya pecah di dalam perut hingga bisa menyebabkannya over dosis.
Ricarte diketahui membawa 71 gram kokain untuk diselundupkan dari Brasil ke Portugal.
Penyelundupan yang terjadi pada 8 Juli 2018 itu berhasil, setidaknya hingga ia tiba di Hotel Sao Pedro.
Namun, ini bukan kemenangan baginya lantaran diketahui kapsul-kapsul itu pecah di dalam perutnya.
Sadar bahwa ada bahaya yang bisa mengancam jiwanya, Ricarte pun membuat rekaman video yang menjelaskan kondisinya.
Ia juga terlihat beberapa kali memijat dadanya dengan nafas tersengal-sengal.
Video itu dikirimkan kepada keluarganya sebagai ucapan perpisahan.
"Sepertinya aku akan meninggal. Ya Tuhan, tolong aku. Teman tolong sampaikan pada ayah dan ibu ku dan sampaikan bahwa aku sangat mencintainya. Aku tak akan selamat," demikian kalimat perpisahan yang diucapkannya.
Ricarte bahkan mengirimkan kartu hotel dengan maksud supaya seseorang bisa menemukannya dan memanggil pertolongan darurat.
Benar saja, Ricarte ditemukan tewas sehari setelah ia tiba di hotel tersebut.
Ia ditemukan setelah ada seorang pria yang mencarinya.
Panggilan telepon di kamar Ricarte pun tak ada jawaban.
Sehingga petugas hotel membuka paksa pintu kamar dan menemukan Ricarte sudah tewas.
Penyelidikan yang dilakukan otoritas Portugal memastikan bahwa di dalam perut Ricarte terdapat kokain.
Sementara itu Kepolisian Federal, Ramon da Silva meyakini bahwa Ricarte merupakan bagian dari jaringan besar sindikat narkotika internasional.
Lantaran untuk aksi seperti itu hampir dipastikan tidak bisa dilakukan sendiri.
Eksekusi Mati di Depan Umum
Pada tanggal 26 Juni 2018 bertepatan dengan Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba dan Peredaran Gelap, dua bandar narkoba di China dieksekusi mati.
Namun, eksekusi mereka dilakukan mengerikan, yakni di hadapan masyarakat luas, termasuk di antaranya anak-anak.
Diberitakan China News seperti TribunJogja.com kutip dari Metro, sekitar 300 penduduk Haikou, di Provinsi Hainan, China selatan, hadir untuk melihat eksekusi tersebut.
Beberapa di antara mereka adalah anak-anak.
Proses eksekusi itu juga direkam dan beredar viral di media sosial China.
Para terpidana mati menghadapi regu tembak di hadapan masyarakat.
Terpidana pertama adalah Cai Liqun (39), yang dinyatakan bersalah menjual methamphetamine dan magu (campuran methamphetamine dan kafein dan merupakan jenis obat yang relatif baru di Cina).

Ia menjual obat tersebut pada beberapa kesempatan, antara bulan September hingga November 2015.
Terpidana lainnya, Huang Zhengye (36), dinyatakan bersalah atas kepemilikan dan menjual metamfetamin.
Dia tertangkap memiliki 4.749,8 gram metamfetamin dan 71.100 yuan, dalam kaitannya dengan perdagangan narkoba pada September 2015.
Eksekusi mati mereka dengan cara ditembak diumumkan oleh hakim perempuan.
"Sekarang saya umumkan, bawa Cai Liqun dan Huang Zhenye ke tempat eksekusi dan lakukan eksekusi dengan menembak," kata hakim itu.
Selain Cai dan Huang, enam orang lainnya juga dijatuhi hukuman mati di hari yang sama.
Pan Hui, seorang guru dari sebuah sekolah menengah setempat mengatakan, eksekusi mati di hadapan banyak orang dapat membantu mendidik dan 'menakut-nakuti' para siswa, agar menjauhi kejahatan.
"Sekolah kami telah melakukan kampanye pendidikan anti-narkoba secara konstan untuk menjauhkan para siswa dari narkoba," kata Pan.
Masyarakat lain yang menyaksikan eksekusi mati itu juga melakukannya, sebagai bentuk dukungan terhadap hukuman mati pada pengedar narkoba.
Namun, sejumlah pihak khawatir dengan hal itu, karena dianggap tragis dan biadab.
Salah satu yang adalah William Nee dari Amnesty International.(*)
Baca: 20 Fakta Pablo Escobar Si Raja Kokain, Setiap Hari Dapat Uang Rp 1,4 Triliun