Refol Mengubur Mimpi S2 di Perancis, Alumnus PPG SM3T Unima Ini Memilih Mengabdi di Pedalaman Papua
Refol Malimpu SPd Gr, alumnus PPG SM3T angkatan 3 LPTK Unima mengubur dalam-dalam mimpinya untuk melanjutkan studi pascasarjananya di Perancis.
Penulis: Finneke | Editor: Alexander Pattyranie
Namun di sini jalanan masih banyak yang berbatu-batu.
Sampah masih berserakan di mana-mana seperti kebanyakan daerah-daerah lain di Indonesia.
Dan di sini tak ada pemandangan seperti warung makan tendah di sepanjang jalan ataupun banyaknya taman kota dengan bangku-bangku kayu yang cantik.
Itu juga yang menyadarkanku tentang isi sebuah sms yang dikirimkan oleh seorang dosen di Unima yang pernah memberikan materi kepada kami sewaktu prakondisi SM3T 2013.
Isi smsnya seperti ini, "Nah kalian sudah lihat sisi jelek dari NKRI yang megah. Jadi berjuanglah untuk kemaslahatan penduduk di sana. Cintailah yang Tuhan cinta,"
Satu keputusan yang sebenarnya belum bisa aku simpulkan apakah ini baik atau buruk.
Aku akhirnya berhenti bekerja di sekolah yang bergengsi di Sulawesi Utara dan memilih untuk mengabdi di pedalaman Papua.
Selain itu, aku juga mengubur niatku untuk mengejar beasiswa S2 di Eropa yang menurutku sangat menyenangkan dan memberi peluang masa depan yang cerah.
Tapi inilah suatu pilihan yang aku sendiri masih belum tahu apakah nantinya akan membawaku ke jalan masa depan yang lebih baik atau justru merupakan jembatan yang akan menghubungkanku dengan masa depan yang suram.
Entahlah, hanya Tuhan yang tahu.
Aku hanya berusaha menjalani sebaik mungkin apa yang aku pilih.
Dalam upaya Refol membangun taman baca, adapun kebutuhan taman tersebut yakni:
• Buku pelajaran SD, SMP, dan SMA
• Buku bacaan anak-anak dan umum
• Buku tulis, pulpen, buku gambar, dan pewarna