BKIPM Manado dan PSDKP Bitung Sosialisasikan Bahaya Ikan Invasif
BKIPM Manado bekerja sama dengan Pangkalan PSDKP Kota Bitung melakukan pendataan dan sosialisasi kepada penjual ikan hias, hobies, dan masyarakat.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado bekerja sama dengan petugas Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Bitung melakukan pendataan dan sosialisasi kepada penjual ikan hias, hobies, dan masyarakat yang memelihara ikan invasif, di beberapa lokasi, Selasa (10/07/2018).
Menurut kepala BKIPM Manado M Hatta Arisandi pendataan dan sosialisasi itu diadakan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang bahaya melepasliarkan ikan invasif di perairan Sulawesi Utara (Sulut), seperti sungai, danau, hingga waduk.
"Para penjual dan masyarakat harus tahu bahaya dari melepasliarkan ikan-ikan invasif ke perairan Indonesia, karena bisa mengancam populasi dari ikan-ikan khas Indonesia," kata Hatta.
Ia menambahkan dari hasil komunikasi dengan pemilik mereka menyambut baik sosialisasi tersebut.
"Bahkan ada beberapa masyarakat yang berjanji akan menyerahkan ikan-ikan invasif milik mereka," ujar dia.
Pada acara tersebut, Hatta juga menghimbau agar masyarakat tidak melepasliarkan ikan-ikan berbahaya atau invasif di perairan umum di Sulut.
"Karena sesuai peraturan menteri kelautan perikanan (Permen KP) nomor 41 tahun 2014 tentang larangan pemasukan jenis ikan berbahaya dari luar negeri ke Indonesia, mengatur kurang lebih ada 152 jenis ikan yang dilarang masuk ke Indonesia. Pemerintah melarang ikan-ikan ini masuk karena bisa memusnahkan populasi asli ikan khas Indonesia," tandasnya. (Tribun Manado/Nielton Durado)
