Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penjambret Dirjen PUPR Ditembak Mati

Aparat kepolisian berhasil menembak mati seorang pelaku jambret dengan korban Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Aparat kepolisian berhasil menembak mati seorang pelaku jambret dengan korban Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin. Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, dua pelaku penjambretan sudah tertangkap.

Keduanya berinisial FS dan A. Satu pelaku, FS ditembak mati karena melawan petugas.
"Baru ditembak mati tuh," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kedua pelaku diringkus di kawasan Jakarta Utara pada pukul 02.00 WIB Jumat dini hari. "Sudah ditangkap tadi pagi jam 2 ada dua orang, yang satu dilakukan tindakan tegas karena melawan petugas. Penangkapan di Jakarta Utara," kata Argo.

Kombes Hengki menjelaskan pelaku yang menjambret Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin merupakan bagian dari sindikat jambret kelompok besar di Jakarta. Mereka kerap berkumpul di tenda oranye di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Mereka kumpul di tempat yang dinamakan tenda oranye. Ini ada beberapa kelompok," ujar Hengki.

Hengki menjelaskan sindikat ini diketuai oleh seseorang berinisial N yang saat ini masih diburu polisi. Selain sebagai pemetik dan ketua kelompok, N juga sebagai penadah dari barang-barang hasil rampasan kelompok ini. Polisi menyebut N adalah orang tajir yang hartanya berasal diduga hasil penjambretan.

"Jadi setiap hari mereka berkumpul dulu disana terus menyebar ke seluruh Jakarta. Setelah beraksi mereka kembali untuk menyetorkan hasil kejahatannya di Telok Gong," kata Hengki.

Hengki menjelaskan, selain menangkap dua tersangka penjambret Syarief yakni FS dan A pihaknya juga menangkap lima kelompok lain yang berada di dalam sindikat tenda oranye. "Berdasarkan keterangan tersangka dari satu kelompok, rata-rata mereka aksi sebanyak lima kali (dalam sehari)," jelas Hengki.

Modus yang dilakukan sindikat ini pun berbeda-beda. Ada yang menggunakan satu motor maupun berkelompok sampai empat motor dalam sekali beraksi.
"Misalnya modus empat motor korban naik bajaj, memepet kanan kiri dan belakang bayang-bayangi. Agar kalau ada yang ngejar dihalau," kata Hengki.

"Ada tiga motor, dua mepet, belakang bayang-bayang. Makanya modus pepet rampas," sambungnya.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rulian Syauri mengatakan kalau Tenda Oranye yang dijadikan tempat berkumpul para sindikat jambret merupakan tempat bermain biliar. "Itu tempat main biliar kumuh di kawasan Teluk Gong. Jadi mereka berkumpul disana usai beraksi," kata Rulian.

Keliling Kota Tua

Lebih jauh Hengki menjelaskan sebelum menjambret Dirjen PUPR para pelaku sejak Minggu pagi berkeliling di kawasan Jakarta Barat untuk mencari mangsa. "Keduanya yang berboncengan sepeda motor berkeliling sekitar Pukul 07.30 WIB dari kawasan Glodok sampai Lokasari,"kata Hengki. Namun karena disana mereka tidak mendapat mangsa, keduanya beralih ke arah Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

"Disanalah mereka melihat ada laki-laki yang sedang bersepeda sendirian di kawasan Kota Tua," kata Hengki. Melihat Syarief bersepeda sendirian yang menyimpan ponselnya di kantong belakangnya, kedua tersangka itu pun langsung memepet korbannya.

Hengki menjelaskan lokasi Syarief dijambret berada di Jalan Pintu Besar Selatan, Tamansari, Jakarta Barat.
Hengki menjelaskan lokasi Syarief dijambret berada di Jalan Pintu Besar Selatan, Tamansari, Jakarta Barat. "Saat barang korban telah diambil, korban melawan dengan menarik jaket pelaku hingga korban terseret motor pelaku dan mengalami patah tulang," kata Hengki.

Tersangka A yang dihadirkan di Mapolres mengakui kalau korban terseret sepeda motor yang dinaikinya. A bertugas sebagai eksekutor sedangkan Fs yang mengendarai motor. "Saya yang ambil handphonenya, tapi korban narik jaket saya terus ban depannya kena standar motor. Lalu jatuh," ujar A.

A ditangkap di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat dini hari tadi. Tak berselang lama tersangka Fs ditembak mati karena melawan saat dilakukan pengejaran di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam kasus ini polisi juga telah mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku saat menjambret.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved