News Analisis
Kasus Tewasnya Sopir Angkot di Perkamil, Pengamat Sosial Jeffry Paat Angkat Bicara!
Pengaruh minuman keras dan kepemilikan saham memicu seorang supir angkot mudah saja menurunkan tangan menghabisi nyawa rekannya sesama supir angkot
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Siti Nurjanah
Laporan wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pengaruh minuman keras dan kepemilikan saham memicu MNK (24) seorang supir angkot mudah saja menurunkan tangan menghabisi nyawa rekannya sesama supir angkot seorang remaja Ridel Paruntu (17).
Korban tewas setelah menerima tikaman, Rabu (27/6/2018) pukul 20.00 Wita di Depan Rumah Makan Minahasa Ci Von Kelurahan Perkamil Lingkungan Satu Kecamatan Paal Dua.
Kasus ini menjadi viral di media sosial.
Pengamat Sosial Unsrat, Jeffry Paat mengungkapkan, masalah miras dan Sajam ini merupakan persoalan klasik.
Bukan hanya saja urusan pihak kepolisian saja yang mengstasi
"Persoalan sekarang kembali ke masyarakat kepolisian sudah berupaya perangi miras, tapi ini Persoalan ini masalah klasik bukan sepeti cuci piring kotor langsung bersih," kata dia.
Ada proses bisa yang harus dilalui dan peran semua elemen masyarakat acap kali remaja dan pemuda yang terlibat dalam persoalan pelik konsumsi miras dan kepemilikan sajam.
Kebiasaan buruk ini harus digeser, kalau pun tidak bisa langsung dilakukan sedikit demi sedikit
"Tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga membina anak anak, menjalankan fungsi keluarga dalam pembinaan," ujarnya.
Orang tua harus tahu anak itu bergaul di lingkungan seperti apa, karena saat ini dengan mudahnya terjebak ke dalam pergaulan konsumsi miras dan memiliki sajam
"Orang tua barus menarik anak tidak masuk lingkungan seperti itu, arahkan ke pergaulan positif dan produktif membangun karakter yang baik," ungkap dia.
Memang untuk menerangi pengaruh pergaulan konsumsi miras, keluarga menjadi ujung tombak
"Bukan cuma urusan petugas kepolisian saja, tanggung jawab ada di keluarga dan masyarakat," kata dia.
Saat orang terpengaruh miras maka tingkat kesadaran jadi rendah, tidak lagi berpikir panjang, sehingga berpotensi melakukan tindak kriminal. Memang tak bisa dipungkiri kebanyakan kasus kekerasan ada pengaruh miras
"Kalau sudah begini nyawa orang tidak ada harga. Cegah itu perlu penanganan ekstra intensif," ujarnuam
Dengan ada kejadian seperti saat ini menjadi pelajaran bagi masyarakat lebih waspada mengawasi anak-anak di rumah
Pada tahap kehidupan remaja masih rentan, karena masoh mencari jati diri dia,
"Remaja ingin melakukan apa saja inginkan ini yang sifatnya coba coba," kata dia.