Kalah Menang Pilkada tetap Berpesta, Gubernur Olly: Jangan Golput
Sulawesi Utara memilih! Sebanyak 587.907 warga yang punya hak pilih di enam kabupaten dan kota penyelenggara Pilkada Serentak
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sulawesi Utara memilih! Sebanyak 587.907 warga yang punya hak pilih di enam kabupaten dan kota penyelenggara Pilkada Serentak 2018 berbondong ke 1.528 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 799 desa/kelurahan, Rabu (27/6/2018). Aksi lima menit di TPS akan menentukan siapa kepala daerah untuk lima tahun ke depan.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengimbau masyarakat di Kabupaten Minahasa, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Utara, Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Talaud dan Kota Kotamobagu jangan golput atau tidak menyalurkan hak suara.
“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam kesuksesan pilkada. Pergunakan hak pilih Anda. Datang ke TPS dan pilih pemimpin sesuai hati nurani,” ujar Olly di Kantor Gubernur, Selasa (26/6/2018).
Lanjut Gubernur, memilih pemimpin beretika, masyarakat sudah ikut andil dalam pembangunan daerah. Kata Olly, pilkada adalah pesta rakyat. Demokrasi bukan untuk golongan, kelompok atau partai tertentu, tapi untuk rakyat. Ia berharap dalam perhelatan pilkada serentak kali ini berjalan aman, damai dan lancar.
Pilkada Minahasa tahun ini menjadi magnet yang mampu menarik warga yang domisili sementara di Manado dan sekitarnya pulang kampung untuk mencoblos.
Informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id, ada ratusan aparatur sipil negara (ASN) di Manado yang bakal pulkam untuk nyoblos di Minahasa. Angka yang lebih besar ditemui pada pegawai swasta. Ada pula warga yang tidak nyoblos, namun memilih pulang kampung demi menyaksikan hajatan lima tahunan itu.
Pantauan tribunmanado.co.id, Selasa kemarin, dua jalan utama di Manado, yakni Jalan Pierre Tendean dan Samrat lengang pada pukul 14.00 Wita. Biasanya, macet parah terjadi pada jam itu.
Sebaliknya kepadatan terlihat di Terminal Karombasan.
Para penumpang berjubel menaiki bus jurusan Langowan serta Kawangkoan. Tembi, seorang penambang Tatelu, memilih membuang kesempatan mendulang emas demi mudik pilkada. “Memang rugi kalau sehari tidak kerja, tapi ini adalah momen lima tahunan. Sayang jika dilewatkan,” kata warga Langowan yang sudah berumur 40 tahun ini.
Pilkada Minahasa kali ini lebih seru ketimbang sebelumnya. Diakuinya keseruan dipicu oleh media sosial (medsos). “Ramai orang berstatus,” kata dia.
Menurut Tembi, pilkada di kampungnya sangat ramai.
Pagi, ia bercerita, para pendukung biasanya makan bersama dulu sebelum coblos. “Jika sudah selesai kita pesta, kalah menang tetap pesta. Hal itu tak ada di kampung lain,” kata dia.
Kepala SMA Negeri 9 Manado Meidy Tungkagi mengatakan, ia berencana pulkam Selasa malam.
Ia mengaku bekerja cepat sepanjang Selasa agar bisa rampung dan cepat pulang kampung. “Ada penerimaan siswa baru di sekolah,” ujarnya.
Kepala SMA Negeri 1 Manado Sherly Kalangi menambahkan, penerimaan siswa baru yang sedianya berakhir Rabu diundur hingga Kamis dikarenakan Rabu hari libur nasional. “Kan dari 25 hingga 27 Juni, tapi 27 libur, maka kita perpanjang hingga 28,” kata dia. Dikatakan Sherly, beberapa anggota tim kerja penerimaan siswa baru bakal pulkam, termasuk ketua panitianya.
Eric Tambuwun, seorang pegawai swasta mengaku tak mencoblos, namun pulang demi menyaksikan pilkada di kampungnya. “Di Sonder, hajatan pilkada selalu ramai, ada makan, pesta dan kemeriahan,” kata dia.
Eric mudik menggunakan bus. Menurut dia, penumpang bus sangat banyak. “Kami duduk berdesak desakan,” kata dia.
Frins Maluenseng (18), satu di antara warga Pulau Buhias, Sitaro pertama kali mendapatkan hak pilih. Ia antusias ketika melakukan perekaman KTP Elektronik (KTP-El) di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Sitaro, Selasa (26/6). “Saya datang merekam karena sudah 18 tahun dan ingin ikut pilkada,” katanya.
Katanya, KTP-El selain digunakan dalam pemilihan, ke depan juga bakal bermanfaat untuk keperluan lainnya. “Seperti ingin mencari pekerjaan di luar daerah,” tambahnya. Kepala Dinas Dukcapil Sitaro George Bawole menyampaikan, banyak warga datang melakukan perekaman KTP-El merupakan pemilih pemula.
“Berapa hari terakhir ini ada peningkatan jumlah warga yang ingin melakukan perekaman KTP-El,” kata Bawole.
Sebagian besar merupakan mereka yang baru berusia genap 17 tahun.