Cari Data untuk "Quick Count" Pilkada, Inilah Perjuangan Kru Litbang Kompas di TPS Terpencil
Rendianto Afdol ditugaskan oleh Litbang Kompas untuk menjadi interviewer ( pewawancara) exit poll dan quick count Pilgub Jawa Tengah 2018
Hal ini merupakan tantangan pertama Rendi, mengingat hampir seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara, masuk dalam zona merah bencana tanah longsor yang sulit dijangkau.
“Ya, beginilah tantangan yang harus dihadapi, semua kami lakukan dengan penuh integritas, demi menyajikan data yang akurat dan cepat kepada pembaca Kompas,” katanya.
TPS 2 Desa Biting sendiri berada di RT 6 RW 2. Sebuah rumah yang tidak lain milik Ketua TPS sendiri, Turno, disulap menjadi bilik-bilik pemungutan suara.
Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 2 Desa Biting berjumlah 393, dengan pemilih laki-laki sebanyak 202, dan pemilih perempuan 191.
Dari ratusan pemilih yang datang ke TPS, Rendi bertugas untuk mewawancara empat orang laki-laki dan perempuan terkait hak pilihnya.
Namun jangan sangka hal ini mudah. Pada kenyataannya, Rendi harus berkali-kali mencoba bernegosiasi dengan pemilih yang hilir mudik masuk ke TPS hingga akhirnya berhasil mendapat responden.
“Lumayan susah ya, karena kebanyakan responden menganggap suara mereka merupakan privasi, jadi perlu usaha ekstra untuk lobi, biasanya responden akhirnya mau untuk diwawancara setelah diming-iming souvenir minibag Kompas,” ungkapnya.
Aturan asesmen dalam sistem Litbang Kompas sangat baku. Misal saja urutan responden.
Seorang interviewer harus melakukan wawancara dengan responden sesuai dengan urutan prosedur yang ditentukan.
“Harus selang-seling, pertama laki-laki, kedua perempuan, dan seterusnya. Tidak boleh berubah urutannya,” ujarnya. Dalam lembar daftar isian kuesioner, responden diberi 21 pertanyaan tertutup mulai dari latar belakangnya, partai yang dipilih, calon yang dipilih, hingga media dan pihak yang paling banyak mempengaruhi pilihan.
Rendi mengungkapkan, dari semua responden yang diwawancara, dia berhasil menyelesaikan daftar pertanyaan.
Namun bagi interviewer, tugas mereka tak berhenti sampai di situ. Rendi harus sesegera mungkin mengunggah hasil wawancaranya ke aplikasi open data kit (ODK) dari gawai sebagai platform laporan yang disediakan Litbang Kompas kepada interviewer.
“Ini juga tantangan tersendiri bagi saya, karena di TPS terpencil seperti di Desa Biting, sinyal internet susah banget, harus jalan keluar dulu nyari sinyal,” bebernya.
Sejak 2007 Salah satu responden Litbang Kompas, Sodik (45) warga RT 1 RW 4, mengatakan, untuk hajatan Pilkada Jateng 2018 ini, wilayahnya bebas dari segala unsur money politics. Dia mulai sadar bahwa memilih pemimpin merupakan hak sebagai warga negara yang sayang untuk disia-siakan.