GPdI Berea Perkamil Tetap Ibadah Seperti Biasa
Mengenai adanya larangan ibadah di GPdI Berea Perkamil, Manado, Sulawesi Utara, itu tidak benar.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANANDO.CO.ID, MANADO - Mengenai adanya larangan ibadah di GPdI Berea Perkamil, Manado, Sulawesi Utara, itu tidak benar.
Rita Rumumpe kepada Tribunmanado.co.id mengatakan, GPdI Berea tetap ada ibadah setiap Jumat sore dan Minggu pagi.
Dan pengrusakan papan nama gereja itu tidak benar.
"Karena kami pihak keluarga yang memiliki hak atas kepemilikan tanah dan gereja tidak memiliki titik temu. Makanya kami cabut dan mengunci gereja," kata dia.
Nanti, lanjut dia, kalau pada waktu ibadah baru dibuka.
Menurutnya, saat ini GPdI Berea dalam status pengawasan majelis pusat bukan majelis daerah.
Baca: Rita Rumumpe Sebut GPdI Berea Perkamil Milik Keluarga Bukan Gereja
"Soal adik saya Vonnie Panambunan yang datang marah dan tidak mengizinkan jemaat untuk datang beribadah, wajarlah dia emosi. Tetap ada ibadah," tegasnya.
"Karena gereja ini milik pribadi. Saya punya masa untuk beribadah nanti masa saya beribadah baru dibuka. Dan mereka punya masa untuk beribadah. Daripada dibuka terus berantem," sebutnya.
Sementara, Pdt Miracle Awuy saat dikonfirmasi mengatakan, masing-masing gereja ada kebijakan tersendiri.
Harusnya GPdI meminta kepada majelis daerah untuk menggantikan posisinya.
"Saya dilantik oleh majelis daerah. Sementara pihak majelis daerah akan melakukan mediasi. Jemaat tahu ini diperuntunkkan untuk pembangunan GPdI, untuk kepastian hukum kami masih menunggu keputusan majelis daerah karena pasti berhati-hati," jelasnya.(Tribunmanado.co.id/Chintya Rantung)