Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jaket Istrinya Picu Kemarahan Publik saat Kunjungi Kamp Imigran, Trump Ungkap Alasan Sebenarnya

Trump mengklaim bahwa apa yang dilakukan Melanie adalah kecerobohan fashion istrinya.

Penulis: | Editor:
MIRRO.CO.UK
Jaket kontroversial yang dipakai Melanie Trump 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Melanie Trump 'mengirim pesan' yang menjadi kontroversi ketika dia mengunjungi anak-anak imigran yang ditahan di Texas ketika memakai jaket bertuliskan 'Saya benar-benar tidak peduli'.

Dikutip Tribunmanado.co.id dari laman Mirror.co.uk, Jumat (22/6/2018), pakaian Ibu Negara ini memicu kemarahan ketika dia meninggalkan Washington pada misi pengendalian kerusakan, di tengah krisis hak asasi yang dipicu oleh kebijakan imigrasi nol toleransi suaminya.

Mirror.co.uk
Mirror.co.uk ()

Tetapi Presiden Donald Trump mengungkapkan alasan mengapa sang istri mengenakan jaket tersebut.

Melalui akun Twitter resmi miliknya, Trump mengklaim bahwa apa yang dilakukan Melanie adalah kecerobohan fashion istrinya.

"Saya benar-benar tidak peduli' yang ditulis di bagian belakang jaket Melanie mengacu pada berita palsu di media. Melanie telah belajar betap tidak jujurnya mereka, dan dia benar-benar tidak peduli lagi," tulis Trump.

Mirro.co.uk
Mirro.co.uk ()

Melani mengenakan jaket Parka dari Zara seharga $39 (setara Rp 549.295) saat dia naik pesawat kepresidenan untuk mengunjungi fasilitas tahanan perbatasan, di mana anak-anak yang terpisah dari orangtua mereka ditahan.

Juru bicara Melanie kemudian menegaskan bahwa tidak pesan tersembunyi dari jaket yang dipakai Ibu Negara tersebut.

"Setelah kunjungan penting hari ini ke Texas, saya harap media tidak akan memilih untuk fokus pada lemari pakaiannya," ujarnya.

Perjalanan First Lady ke Texas adalah penampilan publik paling terkenal yang dibuat Melani sejak menjalani prosedur pembedahan untuk kondisi ginjal pada Mei lalu.

Prosedur itu membuatnya tak tampil dari pandangan selama berhari-hari.

Ibu negara bertemu dengan pejabat dan karyawan di fasilitas di mana 55 anak usia 12 hingga 17 tahun ditampung.

Enam dari mereka dipisahkan dari orangtua mereka saat melintasi perbatasan, kata pihak berwenang kepada wartawan

Melanie dudui di Uprbing New Hope Children's Centre dan mendengar pengasuh menjelaskan bagaimana anak-anak diperlakukan dengan baik.

Dia mengajukan banyak pertanyaan, mencari kepastian bahwa mereka dirawat dengan benar.

Kemudian, dia mengunjungi bagian fasilitas di mana anak-anak memiliki kamar tidur dan diberi tahu bahwa mereka mempertahankan kamar mereka sendiri.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved