Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Seorang Pelacur, Ching Shih Menjadi Bajak Laut Wanita Tangguh dan Ditakuti

Ching Shih, atau juga dikenal sebagai Zheng Shi, merupakan seorang pelacur China yang menjadi bajak laut wanita yang kuat.

Editor: Aldi Ponge
Ching Shih ancient-origins.net
Ching Shih 

Mereka membentuk koalisi Bajak Laut Kanton dengan bajak laut Wu Shi'er.

Setelah kematian Zheng Yi, dengan Armada Bendera Merah yang memiliki 50.000 hingga 70.000 bajak laut memberi kesempatan Ching Shih untuk bangkit menjadi seorang raja bajak laut yang kuat.

Baca: Hasil Penelitian, Genghis Khan Miliki 16 Juta Keturunan Laki-laki di Seluruh Dunia

Sebenarnya, Ching SHi bisa saja mundur dan kekusaan akan diambil alih oleh Chang Pao yang merupakan komandan kedua Zheng Yi sekaligus anak adopsi mereka.

Namun, Ching SHih yang masih mendambakan kekuatan dan kemuliaan menjadi pemimpin Armada Bendera Merah akhirnya mengambil alih kekuasaan dengan dukungan Chang Pao.

Ching Shih adalah bajak aut yang ketat dan teratur yang banyak berfokus pada bisnis dan strategi militer.

Dia bahkan berusaha keras untuk membentuk sebuah pemerintahan 'ad hoc' agar para bajak lautnya dilindungi oleh hukum dan pajak.

Setiap hasil rampasan harus ditunjukkan ke armada dan didaftarkan terlebih dahulu sebelum didistribusikan.

Kapal apa pun yang mengambil hasil curian berhak mempertahankan 20% dari nilainya, sementara 80% sisanya dimasukkan ke dalam dana kolektif armada.

Ching Shih juga menetapkan aturan yang sangat ketat untuk para tahanan yang ditangkap, terutama tahanan wanita.

Tahanan wanita yang dianggap 'jelek' akan dibebaskan tanpa teluka.

Seorang bajak laut yang ingin menjadikan tahanan wanita cantik sebagai istri, mereka bebeas melakukannya, tetapi mereka terikat untuk setia dan merawatnya.

Hukuman mati diberlakukan bagi bajak laut dari Armada Bendera Merah yang tidak mematuhi aturan, termasuk ketidaksetiaan dan pemerkosaan.

Pemberontak yang kabur akan diburu dan telinga mereka akan dipotong ketika ditangkap.

Hukuman lainnya adalah cambuk, quartering (tubuh dibelah jadi empat) dan penepuk tangan pada setrika.

Armada Ching Shih mengambil alih di banyak desa pesisir yang membentang dari Macau ke Kanton, kadang-kadang memaksakan pungutan dan pajak di desa-desa.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved