Dikenal Tegas dan Berwibawa, Ternyata Sukarno Menangis di Tiga Peristiwa ini
117 tahun lalu atau 6 Juni 1901 Sukarno lahir, Soekarno, sosok yang selalu diingat oleh seluruh rakyat Indonesia.
Keduanya pun dulunya kerap berdiskusi di kediaman Tjokroaminoto.
Gejolak batin dirasakan Sukarno saat harus menandatangani surat putusan hukuman mati sahabatnya itu.
Eksekusi Kartosoewirjo sempat tertunda cukup lama karena Sukarno kerap menolak memberikan tanda tangan.
Sabtu pagi pada tahun 1964, Sukarno menangis di hadapan Mayjen S Parman (Asisten I/Menpangad) saat dirinya menerima surat eksekusi.
Baca: Kisah Rumah Warisan Soekarno di Tikala, Penyebar Semangat Nasionalisme di Sulut
2. Sebelum Membacakan Pancasila
Berdasarkan buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adam, di sana disebutkan Sukarno sempat menangis satu hari sebelum sidang penentuan ideologi negara di sidang BPUPKI.
Saat itu sejumlah orang mendatangi Bung karno dan mengusulkan pemikiran soal ideologi yang akan dipakai Indonesia.
Merenunglah sang proklamator di Flores, akhirnya ideologi bernama Pancasila itu dirilisnya.
Saat sidang BPUPKI digelar, Sukarno menangis dan meratap.
Ia kemudian membacakan isi dari Pancasila untuk pertama kali.
Baca: Kisah Demi Bela Palestina, Soekarno Rela Korbankan Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
3. Meninggalnya Jenderal Ahmad Yani
Siapa yang tak tahu tragedi G30S/PKI.
Di hari itu PKI begitu kejam membunuh sejumlah jenderal dan dimasukkannya ke dalam sumur yang kini disebut Lubang Buaya.
Baca: Ini Dia, Kartu yang Dipakai Kakak Ketua FPI hingga Jadi Penumpang Tunggal Garuda Indonesia
Jenderal Ahmad Yani merupakan satu di antara korban dalam tragedi tersebut.
Jelas saja Sukarno merasa terpukul atas tewasnya A Yani.
Sukarno kemudian menangis di depan makam sahabatnya tersebut.
Saat itu merupakan momen di mana Sukarno menganis begitu hebatnya di depan publik.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Dibalik Ketegasan dan Wibawanya, Soekarno Ternyata Menangis di Tiga Peristiwa Bersejarah Ini,