Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pancasila Jiwa Bangsa Indonesia Tak Boleh Dilupakan

Secara singkat Pancasila memiliki nilai akan pengakuan adanya Tuhan yang Maha Esa serta bebas untuk memilih dan beragama.

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/DAVID MANEWUS
Hanny A Ering 

Tajuk Tamu oleh:
Hanny A Ering
Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat-Seminari Pineleng

PANCASILA adalah Ideologi dan Dasar Bangsa Indonesia.

Secara Etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yakni ”Panca” yang berarti Lima dan ”Sila” yang berarti dasar atau asas sehingga Pancasila berarti lima dasar atau lima sila.

Lima sila terebut dirumuskan sebagai berikut:

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Di balik kelima sila ini, mempunyai makna dan nilainya tersendiri.

Secara singkat memiliki nilai akan pengakuan adanya Tuhan yang Maha Esa serta bebas untuk memilih dan beragama.

Memberikan hak, kewajiban dan keadilan.

Setiap warga negara memiliki sikap Nasionalisme.

Menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia yakni sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum, sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia, sebagai Falsafah Hidup Bangsa, dan sebagai Dasar Negara Indonesia.

Pancasila terbentuk bukan dari luar bangsa Indonesia, tetapi Pancasila lahir dari dalam bangsa kita. Sikap, tindakan, perilaku, kehidupan masyarakat yang membuat Pancasila lahir.

Kelahiran pancasila bukan tanpa adanya kesulitan. Selama bertahun-tahun Pancasila berusaha terus memanggil Bangsa Indonesia untuk Bersatu!!!.

“jika bersatu kalian kuat dan tak ditindas oleh bangsa lain.”

Sehingga Kebersamaan, persaudaraan, rasa untuk bersatu, rasa untuk melawan penindasan akhirnya membuat segala tempat, suku, ras, agama yang berbeda-beda menjadi satu hati, satu pandangan, satu tujuan dan satu negara dalam Pancasila berhasil membawa kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Mereka yang melakukan dan memperjuangkan Pancasila hingga titik darah penghabisan tidak boleh dilupakan.

Pancasila sekarang ini tidak lagi menjadi junjungan bagi sebagian orang di Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang sangat mulia dan luhur mulai ternodai dengan berbagai macam tindakan dan perilaku oknum-oknum tertentu.

Dimana-mana kita mendengar berita akan masalah-masalah mengenai pelanggaran Pancasila, pencemaran Pancasila dll.

Pancasila yang dulunya menjadi dasar Bangsa Indonesia yang telah lama hidup, mempersatukan Bangsa Indonesia, diperjuangkan hingga titik darah penghabisan oleh para pendahulu kita seakan-akan telah dilupakan.

Saat ini kita sebagai Bangsa Indonesia, hendaknya menjadi orang-orang Pancasilais.

Pancasilais adalah sebuh istilah bagi orang-orang yang mencintai,  menjunjung tinggi, menghidupi dan memaknai secara mendalam Nilai-nilai Pancasila.

Menjadi seorang Pancasilais sejati tidaklah mudah, tetapi harus memperjuangkannya dengan sekuat tenaga kita.

Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh para pendahulu yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Hendaklah seluruh lini elemen dalam masyarakat menjunjung tinggi Pancasila.

Seluruh individu masyarakat dan pemerintah menjadi pancasilais yang sejati.

Hal ini sangat penting agar nilai-nilai Pancasila selalu hidup dan menjiwai kehidupan bangsa.

Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia tak boleh dilupakan.

Kita dapat menjadi seorang Pancasilais dengan cara-cara yang sederhana, yakni: menghargai orang lain yang sedang menjalakan kewajiban keagamaan, berteman dengan siapa-saja tanpa memandang ia dari golongan, agama, ras, suku.

Memberikan salam kepada orang yang lain, menolong orang lain, mentaati dan mendukung peraturan yang dibuat oleh pemerintah, selalu menjunjung kejujuran, keadilan dan perdamaian serta  yang paling penting mencintai Bangsa Indonesia.

Tanggai 1 Juni 2018 kemarin Bangsa Indonesia telah memperingati hari lahirnya Pancasila yang ke-73.

Sudah 73 tahun Pancasila menjadi dasar dan ideologi bangsa kita serta menjadi pedoman hidup kita.

Apa yang telah kita berikan kepada Bangsa Indonesia? Menjunjung tinggi Pancasila atau tidak?

Menjadi orang yang biasa-biasa saja atau menjadi orang yang pancasilais? mari kita menjadi orang-orang Pancasilais.

Sekarang tugas kita semua sebagai masyarakat untuk selalu menjadi teladan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila

Bangsa Indonesia membutuhkan Kita.

Menjadi Pancasilais karna aku cinta Pancasila dan Bangsa Indonesiaku.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved