Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tidak Tinggal Bersama Keluarganya, Ini Alasan Kenapa Driver Go-Jek Online Ditemukan Tewas

Ternyata inilah kronologi kenapa Driver Go-Jek yang ditemukan meninggal tak tinggal bersama dengan istri dan anaknya dan lebih memilih tinggal di kos

Penulis: Indry Panigoro | Editor:
TRIBUNMANADO/INDRI PANIGORO
Suasana rumah duka 

Laporan Wartawan Tribun Manado Indri Fransiska Panigoro

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Warga Manado dan sekitarnya dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki yang sudah membusuk, di Kelurahan Banjer, Lingkungan 7, tepatnya di Kompleks Mushola At Thohirin, Senin (28/5/2018) pukul 23.30 WITA.

Korban diketahui berprofesi sebagai driver Ojek Online (Go-Jek) bernama Yanto Abudi (37) warga Kelurahan Ketang Baru, Lingkungan V Kecamatan Singkil. Dia ditemukan tewas di lantai dua kamar kost milik Haji Jamila Tome.

Menurut informasi yang berhasil Tribun Manado rangkum, awalnya sang berpamitan kepada istrinya Helma Kasadi, pergi menginap sekaligus melaksanakan sahur di kamar kos.

Namun sejak Sabtu (26/05/2018) sampai Senin (28/05/2018) kemarin, Helma berusaha menghubungi korban lewat saluran handphone, namun tidak diangkat.

Perasaan tidak enak dari Helma pun muncul, hingga ia pergi mengecek keberadaan suaminya di tempat kos. Tiba di lokasi, suara televisi dan kipas angin terdengar, namun pintu terkunci dari dalam. Dan saat ia mengetuk pintu, korban tidak menjawab.

Salah satu penghuni kos Anto Labija menerangkan, kala itu ia dan teman-temannya sedang bakar ikan di sekitar lokasi kejadian. Tiba-tiba terdengar teriakan suara Helma meminta tolong.

“Penghuni kos dan warga yang ada, langsung naik ke lantai dua dan membuka jendela kamarnya karena pintu kostnya terkunci dari dalam kamar. Kami melihat korban memang sudah meninggal,” jelas saksi Anto.

Tak sedikit warga pun mempertanyakan kenapa almarhum hanya tinggal sendiri di kos tanpa ditemani istri dan anaknya.

Kepada Tribun Manado, ipar Almarhum, Helly Kasadi (37) warga Kelurahan Ketang Baru, Lingkungan V Kecamatan Singkil membeberkan alasan kenapa sang driver tak tinggal bersama istri dan anaknya.

"Sebenarnya mereka (sang driver beserta istri dan anaknya) tinggal di kos di Banjer. Tapi karena sih anaknya (Nabila Abudi) itu semenjak tinggal di kos-kosan itu jadi sakit-sakitan. Nah saya bilang sama saudara kandung saya (istri sang driver) untuk tinggal aja di rumah saya," jelas Helly, Selasa (29/05/2018) pagi di rumah duka.

"Karena efek anaknya sakit-sakitan itulah, istri dan anaknya tinggal bersama saya di Singkil, sedangkan almarhum Anto tinggal di kos-kosan di Banjer," kata Helly lagi. 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved