Pangeran Arab Mohammed Bin Salman Dikabarkan Meninggal Dunia
Pangeran Arab, Mohammed Bin Salman, pemimpin kerajaan minyak yang berusia 32 tahun lama tak terlihat.
Hilangnya Pangeran Arab, Mohammed bin Salman selama sebulan dari sorotan media kontras usai kunjungan ke Amerika dan Eropa beberapa minggu sebelumnya.
Ia mendatangkan sejumlah pebisnis raksasa Amerika untuk membahas transaksi bisnis.
Di lingkungan kerajaan, Pangeran Arab, Mohammed bin Salman menghadapi ancaman berbahaya dari keluarga kerajaan.
Menurut PressTV Iran, sepupu Pangeran Arab, Mohammed bin Salman, Bin Nayef, dan Mutab Bin Abdullah, putra mendiang raja, keduanya menentang invasi agresifnya ke Yaman dan blokade Qatar.
Pada hari Senin, seorang anggota keluarga kerajaan Saudi yang diasingkan, Pangeran Khaled bin Farhan, mengatakan kepada Mata Timur Tengah bahwa jika paman-pamannya — Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, khususnya — akan melakukan kudeta terhadap raja saat ini.
Bahkan 99 persen dari anggota keluarga kerajaan, dinas keamanan dan tentara akan berdiri di belakang mereka.
Pangeran Khaled, yang diberi suaka politik ke Jerman sejak 2013 lalu, mengatakan ia telah menerima sejumlah besar email dari orang-orang di kepolisian dan tentara di Arab Saudi untuk mendukung kudeta.
Tembakan misterius pada bulan April, dikatakan Pangeran Khaled bukan merupakan upaya untuk menjatuhkan Mohammad bin Salman.
Tetapi lebih merupakan tindakan protes atas kebijakannya.
Jika benar terjadi kudeta, kemungkinan besar adalah tindakan balas dendam terhadap penumpasan anti-korupsi yang dilakukan Pangeran Arab, Mohammed bin Salman pada bulan November 2017.
Pangeran Arab, Mohammed bin Salman menahan puluhan anggota kerajaan yang kaya dengan tuduhan korupsi.(banjarmasinpost.co.id/restudia)