Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WASPADA! Netizen Ini Ungkap Modus Kejahatan yang Bisa Menjebak Penumpang Pesawat, Bisa Dihukum Mati

Perempuan-perempuan itu tidak menyadari bahwa pria-pria yang dinikahinya itu sebenarnya adalah anggota sindikat narkoba internasional.

Penulis: | Editor:
Ilustrasi 

Anda tidak tahu bahwa kerepotan itu hanyalah sandiwara belaka, sesungguhnya barang yang Anda bantu bawa itu ada narkobanya.

Ketika tas jinjing/barang bawaan kita yang sudah diselipkan narkoba di dalamnnya itu, demikian juga dengan barang bawaan milik orang tua atau perempuan cantik yang kita bantu bawa itu melewati alat pemindai X-ray, saat itulah nasib kita ditentukan; bagaikan telur di ujung tanduk.

Jika alat pemindai X-ray berhasil mendeteksi adanya narkoba di dalam barang-barang itu, sudah pasti Anda segera ditahan dan diperiksa, selanjutnya diadili, dan hukuman mati hampir pasti dijatuhkan kepada Anda. Tidak perduli alasan apa pun yang akan Anda kemukakan.

Orang-orang dari sindikat narkoba yang menyelip narkoba ke dalam barang bawaan kita, atau dengan memanfaatkan hati kita yang tersentuh membantu orang tua/perempuan cantik diam-diam menjadikan kita sebagai kurir mereka.

Jika kita lolos dari alat pemindai X-ray itu, mereka akan datang menghampiri kita, permisi, minta maaf, mengatakan tadi ada kesalahan memasukkan barang milik mereka ke tas/barang bawaan Anda. Mereka mengambilnya kembali, dan berterima kasih kepada Anda.

Demikian juga orang tua atau perempuan cantik itu akan berterima kasih karena Anda orang baik yang sudah menolongnya.

Tetapi, jika tidak, jika alat pemindai X-ray berhasil mendeteksi narkoba di dalam barang-barang itu, maka mereka secepat kilat diam-diam menghilang dari situ, tinggal Anda sendiri yang harus bertanggung jawab, dan meratapi nasib Anda yang dituduh sebagai kurir atau pengedar narkoba, ditahan, disidangkan, dan divonis mati!

Oleh karena itu jagalah tas/barang bawaan Anda, sedapat mungkin harus dalam keadaan tetutup rapat, jangan Anda yang terbuka. Dan jangan mudah tersentuh hati jika melihat ada orang yang kerepotan membawa barang bawaannya di saat akan melewati alat pemindai X-ray di bandara.

Itu adalah modus yang paling sederhana sindikat narkoba memanfaatkan Anda sebagai kurir tanpa sepengetahuan Anda sendiri.

Modus lain yang lebih canggih adalah membuat pertemuan yang seolah-olah tidak disengaja di sebuah tempat, misalnya di sebuah mal di Jakarta, atau juga bisa melalui media sosial, seperti Face Book, yang berlanjutkan pada hubungan pertemanan, lalu berlanjut pada hubungan asmara.

Aktornya berupa laki-laki ganteng, bertubuh atletis, bertutur kata sopan, kaya, atau perempuan yang cantik, bahenol, ramah, dan manja, tergantung siapa calon korbannya; perempuan atau laki-laki.

Dari pertemuan “tak disengaja”, pertemanan, dan berlanjut pada hubungan asmara, korban akan diajak jalan-jalan ke luar negeri.

Di luar negeri, korban akan diajak sang aktor pelesiran selama beberapa hari, berkenalan dengan para sahabat dan “keluarganya.” Dalam pelesiran itu korban akan diberi banyak hadiah, salah satunya adalah tas. Bisa juga kopor baru dan mahal supaya bisa mengisi barang-barang yang baru dibeli itu.

Setelah beberapa hari sang aktor beralasan tiba-tiba dipanggil boss-nya kembali ke Jakarta dalam kesempatan pertama, korban diminta tinggal dulu bersama “keluarganya”, dan segera menyusul keesokan harinya.

Keesokan harinya korban menyusul pulang ke Jakarta bersama tas dan kopornya, sewaktu melewati alat pemindai X-ray petugas Bea dan Cukai, alat pendeteksi itu memberi isyarat ada benda mencurigakan di balik tas atau kopor tersebut. Setelah dibongkar ternyata di dalamnya berisi beberapa kilogram narkoba!

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved