Kunjungi Manado, Abraham Samad Ungkap Keinginan Nyapres pada 2019
Abraham Samad, Ketua KPK RI 2011-2015 mengungkapkan keinginan untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019 mendatang
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Gerakan ini untuk kembali meluruskan tujuan mulia gerakan reformasi.
"Reformasi putih adalah gerakan damai yang melibatkan seluruh elemen bangsa untuk melakukan perubahan secara menyeluruh dengan dijawai semangat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera," kata dia.
Baca: Manfaat Puasa dari Hari ke Hari Selama Satu Bulan, Menakjubkan
Baca: Berikut 7 Fakta Tentang Adara Taista, Menantu Cemerlang Hatta Rajasa
Pokok-pokok pikiran Abraham Samad soal gerakan reformasi putih ini akan ia sampaikan di tiga kampus di Manado, yakni Universitas Negeri Manado, Universitas Sam Ratulangi, dan Politeknik Negeri Manado.
Abraham akan menjadi narasumber pada seminar Spirit of Indonesia di Manado, 21-22 Mei.
Abraham risau akan ihwal perjalanan 20 reformasi. Ia menilai masih maraknya praktek KKN karena bangsa ini tidak fokus.
"Kita seolah sibuk melakukan perubahan. Tapi, kita tidak tahu perubahan itu untuk siapa dan menjawab kebutuhan apa," katanya.
Baca: Pendaftaran Online CPNS 2018 Dimulai Juni, Ini Jadwal Selengkapnya, Tes Hingga Pengumuman
Baca: Ini Daftar Pangeran yang Masih Jomblo, Siapa Tahu Bisa Kaya Meghan Markle!
Menurut Abraham, reformasi birokrasi yang saat ini sedang digalakkan hanya dimaknai sebagai remunerasi alias naik gaji, tanpa perubahan yang berarti.
"Akhirnya, rakyatlah yang dikorbankan. Kualitas pelayanan publik rendah, pembangunan tidak merata. Di sisi lain ego sektoral semakin tinggi dan menghambat perubahan itu sendiri," tutur Abraham.
Dalam kacamata Abraham, seharusnya kepentingan apa pun, termasuk kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok bahkan Kementerian atau Lembaga, tidak mengalahkan kepentingan bangsa.
"Jika ada kepentingan lain di luar kepentingan bangsa dan negara, maka akan menimbulkan konflik kepentingan," ujar Abraham.
Baca: Pencuri Tak Sadar Divideo Pemilik Rumah, Pas Ketahuan Todongkan Pistol, Netter Salfok Sama Istri
Baca: Mantan Murid Aman Abdurrahman ini Keluar dari ISIS karena Banyaknya Kebohongan
Karena itulah, pria kelahiran Makassar ini melontarkan gagasan untuk kembali digelorakannya reformasi. Memang, bukan reformasi seperti 1998 yang memakan nyawa anak negeri. Melainkan reformasi damai tanpa pertumpahan darah.
"Indonesia perlu Reformasi Putih yang damai yang didasari semangat kebersamaan dan melibatkan seluruh elemen bangsa. Jangan ada anak bangsa yang ditinggalkan, apalagi dilupakan," kata Abraham Samad.