Grandy Oley Wujudkan Mimpi Keliling Dunia, Sempatkan Diri Ibadah di Gereja Tiap Negara
Di usia mudanya yang baru 26 tahun, Grandy Soleman Oley telah mewujudkan mimpinya keliling dunia.
Penulis: Finneke | Editor: Alexander Pattyranie
Tahun 2014, Grandy mendapat beasiswa seni dan budaya Kementerian Luar Negeri RI. Ada pertukaran pemuda antara negara.
Grandy menjadi satu di antara lima peserta dari Indonesia yang ikut dalam kegiatan yang diikuti 70 pemuda dari 40 negara tersebut di Bali.
Masih di tahun yang sama, Grandy juga menjadi perwakilan Indonesia dalam The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program atau biasa disingkat SSEAYP atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang.
Setelah menjadi perwakilan pemuda Indonesia di dua kegiatan bergengsi, Grandy melanjutkan travellingnya. Ia lalu mengurus visa Amerika.
Karena prestasinya dalam kepemudaan, ia dengan mudah mendapat visa Amerika.
Dari situ, perjalannya ke berbagai belahan dunia berjalan mulus. Baik membawa tamu, maupun solo backpacking.
Dari yang hanya dua orang, Grandy kini sampai menangani satu tamu yang jumlahnya bisa sampai 50 orang.
Jika tak sedang tugas, Grandy menyempatkan diri untuk solo traveling.
"Saya solo traveling mengunjungi teman-teman saya di SSYEAP maupun saat beasiswa pertukaran pemuda di Bali. Berkat kegiatan ini, jejarint saya di seluruh dunia bertambah," ucapnya.
Satu di antara perjalanannya yang mengesankan adalah ke Machu Piccu di Peru.
Ia solo traveling ke sana. Tempat ini adalah kota purba yang sangat terkenal di dunia.
Menurutnya berkesan karena tak hanya butuh uang banyak, tapi juga harus menyiapkan fisik yang prima.
"Tak semua traveler beruang banyak bisa ke sana," ucapnya.
Grandy telah traveling ke Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia.
Semua negara indah yang menjadi impian back packer dunia telah didatanginya seperti Fiji Island, Islandia, Machu Piccu Peru, Santorini dan masih banyak lagi.