Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkait Penanganan Luka Bakar, Combiphar dan Perapi Edukasi Tenaga Medis di Manado

Combiphar bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (Perapi) melaksanakan Seminar dan Workshop Penanganan Luka Bakar

Penulis: Indry Panigoro | Editor:
TRIBUNMANADO/INDRI PANIGORO
Seminar dan Workshop Penanganan Luka Bakar di Hotel Aryaduta Manado 

"Lebih dari itu, kami ingin mendorong keluarga indonesia untuk selalu sedia produk obat luka bakar satu diantaranya adalah Mebo sebagai P3K di rumah. Saat ini Mebo telah menjadi pilihan utama dokter untuk penanganan luka bakar di Rumah Sakit. Luka bakar dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja. Bukan hanya akibat api, luka bakarjuga sering ditimbulkan dari minyak panas, air panas, maupun benda panas lain yang berbahaya," kata Sukartiwi.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERAPI, dr Donna Savitry, SpBP-RE menyatakan sinergi berupa edukasi tentang luka bakar dan luka lainnya untuk para dokter umum di Indonesia, antara PERAPI dengan Mebo dari Combiphar (yang memasarkan salep luka bakar Mebo) diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga semakin banyak tenaga medis yang dapat mengaplikasikan ilmunya secara langsung dengan penanganan yang cepat dan tepat untuk luka bakar dan luka lainnya dapat dilakukan dengan optimal.

"Kasus luka bakar menjadi wewenang dan kompetensi dokter bedah plastik. Namun hal ini belum sejalan dengan kondisi di lapangan dimana keberadaan dokter bedah plastik dan luka bakar terutama di daerah perifer (terpencil) Indonesia masih sangat minim. Umumnya di daerah perifer kasus luka bakar akan ditangani oleh dokter umum terlebih dahulu untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit yang memiliki unit luka bakar atau kota yang memiliki dokter bedah plastick,” ujar dr Donna.

Senada dengan PERAPI, dr Mendy H OIey, SpBP-RE dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado mengatakan "Dengan makin banyaknya tenaga medis yang memahami penanganan terintegrasi terhadap luka termasuk luka bakar baik ringan hingga tingkat yang lebih serius akan meminimalisir terjadinya risiko tinggi yakni cacat dan kematian. Oleh karena itu, hal ini perlu didukung dengan pemilihan produk perawatan luka yang tepat, dimana yang terpenting adalah terciptanya kondisi moist (lembab) pada area luka untuk menunjang penyembuhan luka yang lebih baik," kata dr Mendy.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved