Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vendor Ponsel China ZTE Hentikan Operasi Global

Keputusan ini diambil sebagai akibat dari sanksi yang dijatuhkan pemerintah Amerika Serikat kepada ZTE.

Editor:
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Pada bagian belakang ZTE Blade S6 bertengger sebuah kamera utama 13 megapiksel dan LED Flash 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu vendor smartphone China, ZTE, menghentikan operasi globalnya.

Keputusan ini diambil sebagai akibat dari sanksi yang dijatuhkan pemerintah Amerika Serikat kepada ZTE.

"Sebagian besar aktivitas operasi perusahaan telah berhenti," tulis ZTE dalam pengumuman perdagangan saham di Hong Kong.

Kementrian Perdagangan AS melayangkan surat ke ZTE pada 15 April lalu.

ZTE dianggap gagal menegakkan perjanjian, setelah mengaku bersalah telah mengirimkan peralatan AS ke Iran dan Korea Utara secara ilegal tahun lalu.

Perjanjian yang dimaksud berisikan teguran bagi ZTE dan larangan memberikan bonus ke pegawai yang melakukan kegiatan ilegal.

Perusahaan juga telah menyetujui akan kehilangan hak ekspornya selama tujuh tahun jika tidak mematuhi perjanjian.

Namun, ZTE tak mengindahkan perjanjian tersebut dengan tetap memberikan bonus penuh kepada pegawai yang terlibat.

ZTE hanya memberhentikan empat pegawai senior dan tetap mempertahankan 35 pegawai yang disebut terlibat dalam pengiriman ilegal ke Iran dan Korea Utara.

Alhasil, ZTE harus menerima konsekuensi dengan memberhentikan ekspornya selama tujuh tahun ke AS.

Pemerintah AS juga melarang perusahaan teknologi AS memasok komponen ke ZTE.

Di pasar AS, bisnis ZTE sebenarnya cukup mampu bersaing. ZTE menjadi vendor smartphone nomor empat terbesar di AS pada 2017.

Dalam pengumumannya, ZTE mengaku masih memiliki cukup biaya meski pengoperasian global disetop untuk sementara waktu.

Mereka menggunakan tabungan di bank untuk menjalankan operasional, sekaligus mencari jalan keluar.

Seperti kebanyakn vendor smartphone di China, ZTE sangat bergantung akan pasokan komponen dari AS, khususnya chipset produksi Qualcomm dan software Android buatan Google.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved