Kerusuhan Mako Brimob: 145 Napi Menyerah Tanpa Syarat, 10 Napi Menyerah Setelah Polisi Menyerbu
Wiranto mengatakan, aparat sejak fajar tadi sudah mengultimatum para napi untuk menyerahkan diri.
Namun ia memastikan pihak kepolisian telah mengamankan situasi sehingga tidak akan melebar ke luar area Mako Brimob.
Selain itu, proses negosiasi pun masih terus dilakukan.
"Satu rekan kami masih di dalam sedang disandera saat ini di tengah situasi kondusif kami dapat mengamankan situasi dan memblokir tahanan tersebut sehingga tidak melebar keluar. kami terus melakukan negosiasi," ucapnya.
Iqbal menuturkan, insiden antara narapidana terorisme dan beberapa polisi berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.
Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.
Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.
"Bahwa pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan," ujar Iqbal.
Iqbal menegaskan, sesuai standar prosedur operasional, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan.
"Sesuai SOP memang makanan diverifikasi oleh kami apakah ada barang-barang lain, itu terjadi keributan, cekcok," kata Iqbal.
Saat terjadi keributan beberapa petugas polisi disandera.
Ada enam polisi yang disandera sejak kemarin dan senjata diduga direbut oleh para tahanan narapidana teroris.
"Sehingga langkah-langkah yang kami ambil pertama melakukan upaya kepolisian untuk mengendalikan situasi. Alhamdulillah situasi sejak kemarin hingga hari ini sangat terkendali karena kami mengutamakan upaya persuasif yaitu negosiasi kepada beberapa tahanan yang ingin dan mau diajak untuk komunikasi," tuturnya.