Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan Mako Brimob: 145 Napi Menyerah Tanpa Syarat, 10 Napi Menyerah Setelah Polisi Menyerbu

Wiranto mengatakan, aparat sejak fajar tadi sudah mengultimatum para napi untuk menyerahkan diri.

Editor:
MAULANA MAHARDHIKA
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuh 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, memastikan seluruh narapidana teroris yang sempat memberontak di Mako Brimob, Depok, sudah menyerah. 

"Lengkap, 155 teroris menyerah kepada aparat kepolisian Republik Indonesia," kata Wiranto dalam jumpa pers di Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5/2018).

Wiranto didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan.

Wiranto mengatakan, aparat sejak fajar tadi sudah mengultimatum para napi untuk menyerahkan diri.

Baca: Media Asing Sebut ISIS Klaim Jadi Otak Tewasnya Polisi Anti Teror Densus 88

Jika tidak, maka polisi akan melakukan serbuan. Akhirnya, mayoritas napi pun menyerahkan diri.

"Maka sebelum fajar mereka menyerah tanpa syarat. Tidak ada nego. Satu per satu kita minta mereka keluar dari lokasi mereka. 145 dari 155 keluar satu per satu. Senjata ditinggalkan," kata dia.

Namun, Wiranto mengakui ada 10 napi lain yang menolak menyerah.

Akhirnya polisi melakukan serbuan.

Baca: MENCEKAM! Semua Blok Penjara Mako Brimob Dikuasai Teroris, 6 Orang Tewas, Ini Nasib Ahok Dalam Sel!

Sempat terdengar beberapa kali bunyi ledakan dan tembakan.

"Dalam serbuan tersebut, 10 sisa teroris menyerah. Lengkap 155 teroris menyerah," kata Wiranto. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto: Lengkap, 155 Teroris Sudah Menyerah Tanpa Syarat".

5 Polisi dan 1 Napi Tewas

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengungkapkan bahwa insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved