Jalur Gaza Membara: Netanyahu Disebut Teroris! AS Peringatkan Palestina
Jalur Gaza kembali membawa. Puluhan demonstran Palestina ditembak mati oleh militer Israel
Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat, Jason Greenbelt, menyebut agar tidak ada korban jiwa yang jatuh lagi, demonstran diminta untuk menjauh dari perbatasan serta menggelar demo damai di wilayah mereka saja.
"AS mendesak keras pemimpin demo agar berkomunikasi dengan pendemo dan meminta mereka menjauhi dan menghilangkan aksi kekerasan," sebut Greenbelt, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/4).
"Demonstran juga harus berada 500 meter dari perbatasan, dan tak boleh mendekat ke perbatasan di segala lokasi dengan berbagai cara," jelas dia.
Dalam insiden mematikan di perbatasan Gaza, Greenbelt melihat para pemimpin demonstrasi juga mesti bertanggung jawab atas jatuhnya belasan korban jiwa.
"Kami mengutuk keras para pemimpin demo dan pengunjuk rasa yang melakukan tindak kekerasan dan mengirimkan anak-anak sebagai tameng perlindungan mereka di perbatasan, yang mereka kirimkan akan terluka atau bahkan terbunuh," jelas Greenbelt.
Demonstran di alur Gaza
Pembunuhan oleh pasukan Israel kembali berlanjut di Gaza pada Kamis (5/4). Seorang warga Gaza dilaporkan tewas diserang Israel, beberapa hari lalu, seorang lainnya meninggal dunia akibat terluka.
Peristiwa kali ini menambah korban tewas di Gaza menjadi 19 orang sejak aksi ribuan orang dimulai Jumat pekan lalu. Rangkaian insiden tersebut merupakan yang terparah sejak invasi Israel ke Gaza 2014 lalu.
Suasana di Gaza, Palestina.
Israel memperketat keamanan, termasuk mengerahkan 100 sniper, di perbatasan dekat Gaza selama peringatan Hari Tanah Palestina yang dimulai Jumat (30/3) hingga Nakba pada 15 Mei mendatang.
Sebanyak 30 ribu orang ikut dalam aksi tersebut, berkemah di lahan sekitar beberapa ratus meter dari pagar Israel.
Hari Tanah adalah peringatan tewasnya enam warga Israel keturunan Arab oleh tentara Israel pada aksi protes perampasan lahan pada 1976.
Sementara Nakba adalah peringatan terusirnya ratusan ribu warga Palestina oleh Israel pada 1948. *