Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jalur Gaza Membara: Netanyahu Disebut Teroris! AS Peringatkan Palestina

Jalur Gaza kembali membawa. Puluhan demonstran Palestina ditembak mati oleh militer Israel

Editor: Lodie_Tombeg
Kompas.com
Demo di jalur Gaza 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ADANA - Jalur Gaza kembali membawa. Puluhan demonstran Palestina ditembak mati oleh militer Israel.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Benjamin Netanyahu sebagai 'teroris' setelah Perdana Menteri Israel itu menolak 'pelajaran moral' dari Ankara terkait bentrokan mematikan di Gaza.
"Hei Netanyahu! Anda seorang penjajah.

Dan sebagai penjajah di tanah itu, pada saat bersamaan, Anda adalah teroris," kata Erdogan dalam sebuah pidato yang ditayangkan televisi dari Adana, Turki Selatan, seperti dirilis CNN Indonesia.

"Apa yang Anda lakukan terhadap warga Palestina yang tertindas akan menjadi bagian dari sejarah dan kita tidak akan melupakannya," kata Erdogan sambil menambahkan bahwa rakyat Israel tidak nyaman atas apa yang Netanyahu lakukan seperti yang dilansir AFP, Minggu (1/4).

Tudingan itu dilontarkan setelah tentara Israel menewaskan 15 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya pasca aksi demonstrasi yang berujung bentrokan di Jalur Gaza, Jumat (30/3).

Dalam pidatonya yang lain, Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris. "Anda negara teroris. Apa yang Anda lakukan di Gaza dan Yerusalem sudah terkenal. Tidak ada seorang pun menyukai Anda di dunia."

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (ADEM ALTAN / AFP)

Erdogan mengutuk Israel atas serangan tidak berperikemanusiaan yang menewaskan 16 warga sipil Palestina. Netanyahu langsung merespons dengan tajam.

"Tentara paling bermoral di dunia tidak akan menerima ceramah tentang moral dari seseorang yang bertahun-tahun mengebom warga sipil tanpa pandang bulu," kata Netanyahu lewat akun Twitternya.

Mengacu pada April Mop, Netanyahu menambahkan "Rupanya ini adalah bagaimana mereka merayakan 1 April di Ankara."

Netanyahu sebelumnya menyebut Erdogan seabgai seseorang yang mengebom desa-desa Kurdi.

Israel membela tindakan tentaranya yang menembaki warga Palestina yang berkeliaran dari aksi protes utama yang diikuti puluhan ribu warga Palestina, serta mendekati pagar yang dijaga ketat yang mengepung Jalur Gaza.

Kementerian Pertahanan Israel menolak seruan untuk menyelidiki insiden yang menewaskan 15 warga Palestina tersebut.
Hamas menyatakan lima dari 15 korban tewas adalah anggota sayap militernya. Israel menyatakan delapan dari korban adalah anggota Hamas, kelompok yang dinyatakan sebagai teroris oleh Israel dan Barat. Dua lagi berasal dari faksi militer lainnya.

PM Israel Benyamin Netanyahu
PM Israel Benyamin Netanyahu (afp)

AS Minta Demonstran Palestina Menjauh dari Perbatasan Israel

AS menyatakan seluruh demonstran Palestina di Gaza harus berada 500 meter dari pagar perbatasan dengan Israel.

Demonstran di alur Gaza
Gedung Putih buka suara terkait kembali memanasnya kondisi di Gaza.

Sepekan belakangan, situasi di Gaza mencekam setelah tentara Israel menembaki demonstran Palestina di perbatasan.

Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat, Jason Greenbelt, menyebut agar tidak ada korban jiwa yang jatuh lagi, demonstran diminta untuk menjauh dari perbatasan serta menggelar demo damai di wilayah mereka saja.

"AS mendesak keras pemimpin demo agar berkomunikasi dengan pendemo dan meminta mereka menjauhi dan menghilangkan aksi kekerasan," sebut Greenbelt, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/4).

"Demonstran juga harus berada 500 meter dari perbatasan, dan tak boleh mendekat ke perbatasan di segala lokasi dengan berbagai cara," jelas dia.

Dalam insiden mematikan di perbatasan Gaza, Greenbelt melihat para pemimpin demonstrasi juga mesti bertanggung jawab atas jatuhnya belasan korban jiwa.

"Kami mengutuk keras para pemimpin demo dan pengunjuk rasa yang melakukan tindak kekerasan dan mengirimkan anak-anak sebagai tameng perlindungan mereka di perbatasan, yang mereka kirimkan akan terluka atau bahkan terbunuh," jelas Greenbelt.

Demonstran di alur Gaza
Pembunuhan oleh pasukan Israel kembali berlanjut di Gaza pada Kamis (5/4). Seorang warga Gaza dilaporkan tewas diserang Israel, beberapa hari lalu, seorang lainnya meninggal dunia akibat terluka.

Peristiwa kali ini menambah korban tewas di Gaza menjadi 19 orang sejak aksi ribuan orang dimulai Jumat pekan lalu. Rangkaian insiden tersebut merupakan yang terparah sejak invasi Israel ke Gaza 2014 lalu.

Suasana di Gaza, Palestina.
Israel memperketat keamanan, termasuk mengerahkan 100 sniper, di perbatasan dekat Gaza selama peringatan Hari Tanah Palestina yang dimulai Jumat (30/3) hingga Nakba pada 15 Mei mendatang.

Sebanyak 30 ribu orang ikut dalam aksi tersebut, berkemah di lahan sekitar beberapa ratus meter dari pagar Israel.

Hari Tanah adalah peringatan tewasnya enam warga Israel keturunan Arab oleh tentara Israel pada aksi protes perampasan lahan pada 1976.

Sementara Nakba adalah peringatan terusirnya ratusan ribu warga Palestina oleh Israel pada 1948. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved