Viral! Pasangan Suami Istri Ini Berhasil Jalani Ibadah Umroh, Hanya dengan Sepeda Buatan Sendiri
Hakam Mabruri dengan istrinya Rofingatul Islamiah berhasil menjalani ibadah Umroh ke Tanah Suci Mekkah hanya dengan bersepeda
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hakam Mabruri dengan istrinya Rofingatul Islamiah akhirnya telah sampai di Makkah, hanya dengan menggayuh sepeda buatan mereka.
Pasangan ini mampu melewati tujuh negara dan melintasi 12 ribu kilometer sepanjang tahun.
Mereka memulai perjalanan ibadah tersebut sejak 17 Desember 2016 lalu.
Pasangan suami istri tersebut membuat desain sepeda sendiri yang kemudian dikirim ke pabrik untuk dibuatkan sepeda seperti rancangan mereka.
Sepeda itu terdiri dari dua kursi, satu pengangkut barang dan dua set pedal untuk menggowes bersama.
Dilansir dari bangkapos.com dari alarabiya.net, pada Jumat (16/2/2018) Hakam Mabruri telah sampai di tanah suci Mekkah.
"Sepeda mengajarkan orang bagaimana cara menavigasi pasang surut sebuah kehidupan. Untuk naik ke atas mereka perlu bekerja lebih keras dan saat turun mereka harus menjaga sesuatu tetap terkendali, filosofi tersebut juga dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan hidup juga" ujar Mabruri.
Mabruri menambahkan, seorang suami yang duduk di depan dan mempersilahkan istri untuk duduk di belakangnya juga memiliki tujuan tertentu.
Bahwa yang di depan bertujuan untuk mengisi peran seorang iman, seperti yang diajarkan oleh agamanya, yakni islam.
Mabruri juga mengungkapkan alasan menggunakan sepeda untuk perjalanan umrohnya tersebut karena melambangkan harmoni dalam kehidupan pernikahan.
Pasangan suami istri harus membuat banyak kompromi dan penyesuaian masing-masing.
Perjalanan Mabruri dimulai di Indonesia, kemudian melalui Malaysia, Thailand, Myanmar dan India.
Setelah itu, untuk menghindari daerah konflik pasangan tersebut nenutuskan untuk melakukan perjalanan menuju Yordania dan Mesir dan akhirnya Arab Saudi.
Di setiap negara, mereka mendapatkan visa secara online dan rata-rata visa akan jadi dalam waktu satu bulan.
Sepanjang perjalanan, pasangan tersebut menggunakan tenda dan alat masak sendiri untuk keperluan istirahat dan kebutuhan sehari-hari mereka.
