Menangkan Jokowi: Brava Lima dan Tim Charlie Bergerak, Libatkan Puluhan Jenderal?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan sudah membentuk tim khusus untuk pemenangan Pilpres 2019
"Saya mendapatkan tugasnya itu menjaring nama kamu (jurnalis)," katanya sembari tertawa.
"Enggaklah. Saya kan bukan bidang begitu-begituan. Mana saya mengerti itu, ya," ujar dia.
Saat dibandingkan dengan perannya menjadi penghubung Jokowi dengan sejumlah kalangan ketika Pilpres 2014 dengan jelang Pilpres 2019 saat ini, Luhut tidak menjawab secara jelas.
"Ya aktif kan masa saya ceritakan ke kamu," ujar Luhut.

Baca: Luhut Galang Pensiunan Jenderal, Andi Widjajanto Bentuk Tim Charlie Menangkan Jokowi di Pilpres
John McBeth merupakan wartawan senior yang menghabiskan kariernya menuliskan mengenai politik Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Dia pernah menulis untuk harian Singapura Straits Times selama 11 tahun.
Saat ini dia aktif menulis di Asia Times, The Nikkei Asian Review, dan The South China Morning Post.
McBeth juga penulis buku The Loner: President Yudhoyono's Decade of Trial and Indecision yang berisi uraian komprehensif 10 tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.
PDIP Kaji Dampak Ucapan Setnov.
Baca: Setnov: Puan Maharani Terima 500.000, Pramono Anung 500.000 Dolar AS
PDI Perjuangan tengah mengkaji dampak penyebutan Puan Maharani dan Paromono Anung oleh Setya Novanto dalam persidangan kasus korupsi e-KTP hari ini, Kamis (22/3/2018).
Demikian disampaikan oleh Kepala Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan, Junimart Girsang dalam dialog dengan Pro3 RRI, Kamis (22/3/2018) petang.

“Kita sedang mengkaji sampai sejauh mana dan kita belum bertemu dengan nama-nama yang disebut terdakwa tersebut, nantii kita akan ketemu dengan mas Pram dan Ibu Puan, kita akan dengar masukan dari beliau,” ujarnya.
Menurut Junimart, tidak mungkin Puan Maharani yang memiliki nama besar dan Pramono Anung yang memiliki harga diri yang sangat tinggi mau bermain begitu.