Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Tanjakan Pumorow 8

Cerita Ainun Ahmad, Ibu Bayi Abi yang Tewas Kecelakaan di Jalan Pumorow 8

Ainun Ahmad, Warga Kelurahan Banjer, Kota Manado menceritakan peristiwa nahas yang menewaskan anaknya yang masih balita,

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/INDRY PANIGORO/ISTIMEWA
Ibu Abi, Ainun Ahmad (20) menggendong kembarannya dan Jasad 

Niat untuk tidak membawa kejadian ini ke jalur hukum juga menurut Ibu dari si kembar Abidzar Sa'aba dan Abdul Sa'aba itu karena mengingat status dan beban hidup yang dipikul oleh pengemudi Ayla.

"Si sopir itu selain sudah janda, dirinya juga harus menghidupi Ibunya serta kedua anak kandungnya yang masih kecil juga. Jadi istilahnya, si sopir ini dia adalah tulang punggung keluarga," bebernya.

Diketahui saat itu rencananya keluarga Abidzar Sa'aba yang terdiri dari neneknya bernama Munia Hasan (58), ayah Abidzar, Marwan Sa'aba (29) ibunya Ainun Ahmad (20) berencana membawa kembaran Abidzar bernama Abdul Sa'aba ke Rumah Sakit Smek Malalayang untuk memeriksakan mata Abdul yang sudah divonis dokter mengalami buta stadium 5. 

Lokasi kecelakaan dan Jenazah Abi
Lokasi kecelakaan dan Jenazah Abi (KOLASE TRIBUNMANADO/INDRY PANIGORO/FACEBOOK)

Teriak-teriak

Jeny Pantow, saksi mata, mengungkapkan saat itu dia sedang duduk di depan rumah dan kaget saat melihat sebuah mobil yang bergerak mundur saat menaiki tanjakan.

"Saya teriak Tuhan selamatkan mereka, Tuhan tolong mereka. Saya pun menangis kala mobil itu dengan kerasnya meluncur dan menabrak talud saya. Di sini memang sering sekali terjadi kecelakaan, dan saya hampir tak pernah melewatkan itu," katanya

Ketika mobil berwarna merah itu menabrak talud rumahnya, ia pun bergegas melihat kondisi para penumpangnya.

 "Saya lihat ada bayi di dalam dan kepalanya bengkak. Saya sempat elus tangan balita itu dan segera menyuruh orang tuanya untuk membawa ke rumah sakit," ucapnya.

Jeny Pantow dan Jasad Bayi Abi
Jeny Pantow dan Jasad Bayi Abi (KOLASE TRIBUNMANADO/INDRY PANIGORO)

6 Penumpang

"Pas kecelakaan itu kan mobil meluncur dan terhenti saat menambrak taluk rumah saya. Nah ketika itu juga saya yang sedari tadi berteriak kala mobil itu meluncur dari atas itu, langsung berlari ke bawah untuk mengecek kondisi. Saat itu juga sopir atau pengemudi membuka pintu dan mengeluarkan para penumpang," kata Jeny Pantow, warga Jalan Pumorow 8 pada Kamis (22/03/2018)

"Saya hitung semuanya ada 6. Pertama sopir, lalu ada balita kemudian ada ayah, ibu serta nenek dari balita yang salah satu diantaranya meninggal dunia," tambahnya

Diapun menceritakan saat kejadian, mobil Daihatsu Ayla merah bernomor polisi DB 1383 LE itu sempat terhenti beberapa detik di tengah tanjakan tajam yang menjadi lokasi insiden kecelakaan itu.

"Saya dan keluarga saat itu lagi duduk di depan rumah. Tiba-tiba saya lihat mobil merah itu terhenti dan meluncur secara perlahan kemudian naik lagi dan akhirnya meluncur dengan kencang ke sisi kiri tanjakan sebelum akhirnya menghantam taluk depan rumah saya," jelasnya.

Jasad Bayi Abi dan Jeny menunjukan lokasi kecelakaaan
Jasad Bayi Abi dan Jeny menunjukan lokasi kecelakaaan (KOLASE TRIBUNMANADO/INDRY PANIGORO)

Sehari 6 kali Kecelakaan

Jeny Pantow mengakui dirinya sering menyaksikan peristiwa kecelakaan di lokasi kecelakaan balita Abi, yang depan rumahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved