Mahasiswa UKIT Tolak E-Voting GMIM: Hari Ini Pemilihan Ketua Sinode
Momen paling ditunggu! Suksesor Pendeta HWB Sumakul bakal ditentukan Rabu (21/3/2018) hari ini.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Momen paling ditunggu! Suksesor Pendeta HWB Sumakul bakal ditentukan Rabu (21/3/2018) hari ini.
Sidang Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa akan memilih Badan Pekerja Majelis Senode (BPMS) periode 2018-2022.
Sejumlah nama santer diperbincangkan untuk memimpin GMIM masa bakti empat tahun ke depan.
Seperti Pdt Dr Hein Arina, Pdt Hendry Runtuwene MSh MSi, Pdt Antonius Sompe MTh, Pdt Petra Rembang MTh, Pdt Joice Umboh-Sondakh Mteol. Selain lima nama tersebut muncul calon alternatif, Pdt David Tular STh.
Pada hari kedua sidang sempat diwarnai aksi unjuk rasa. Ratusan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) menolak penerapan e-voting, sistem pemungutan suara berbasis teknologi informasi.
Bukan menolak teknologi, mereka beralasan e-voting telah melanggar Tata Gereja. Mereka minta revisi dulu Tata Gereja baru bisa diterapkan e-voting.

Menurut Pdt Nico Gara, mantan Sekretaris Umum BPMS, orang yang layak menjadi ketua Sinode GMIM adalah mereka yang mengerti dengan misi gereja dan berkomitmen melaksanakannya.
"Artinya, ketua Sinode ke depan harus setia pada misi gereja untuk tulus dan sungguh melayani Tuhan. Tak boleh dicampur adukan dengan urusan lain di luar gereja. Apakah itu dalam bentuk uang atau kekuasaan," kata Pdt Nico di sela kesibukannya mengikuti SMS ke-79 di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Kawasan Grand Kawanua International City, Jalan AA Maramis, Kelurahan Kairagi Dua, Mapanget, Manado, Senin (19/3/2018).
"Peserta harus memilih calon ketua, karena sadar akan masa depan gereja ini," tutur dosen di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) ini.
Ketua sinode terpilih, menurut Pdt Nico, sebisa mungkin memberdayakan jemaat untuk meningkatkan ekonominya, ditengah sempitnya mendapat lapangan pekerjaan saat ini. "Jadi, jangan hanya rohani jemaat yang diisi, tapi kantongnya juga. Artinya, lebih baik gereja yang kesulitan dana, daripada jemaatnya menjadi miskin," tuturnya.
Pemberdyaan ekonomi masyarakat kata Pdt Nico sangat penting untuj kemajuan GMIM juga. "Jika kantong jemaat penuh, maka kas gereja juga pasti banyak. Tapi, jika kantong jemaat kosong, maka kita menjadi berdosa jika meminta lebih dari mereka," tukasnya.

Pendeta Franky P Kalalo MTh satu di antara nominasi calon Sekretaris Umum BPMS mengatakan, sidang adalah hal yang patut disyukuri.
"Sebagai pendeta GMIM kami bangga,sinode mendapatkan perhatian dan dukungan yang luas dari jemaat dan masyarakat," tutur Pdt Franky.
Digadang-gadang akan diduetkan dengan calon Ketua Sinode Pdt Dr Hein Arina, Pdt Franky memilih merendah dan menyerakan pada perkenan dan campur tangan Tuhan.
"Besar harapan bisa dipilih dan didukung untuk menjadi berkat di GMIM dan masyarakat,” tambahnya.
Membuat gereja menjadi lebih baik lagi dan dapat menuntun jemaat di dalamnya menjadi gereja yang misioner adalah visinya sebagai calon sekum BPMS. Misinya menjadikan GMIM sebagai gereja yang memberikan perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan.