SYOK! Pria ini Beberkan Tujuan Partai Berkarya, Salah Satunya Menggali Kembali Orde Baru
"Setuju sekali. Saya rasa cukup bagus beliau," kata Wakil Ketua Pembina partai tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr menjadi salah satu orang yang hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ketiga Partai Berkarya di Lorin Solo Hotel, Sabtu (10/3/2018).
Seperti diketahui, Muchdi Pr pernah menjadi terdakwa kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Ditanya terkait pengukuhan Hutomo Mandala Putra sebagai ketum Partai Berkarya, dirinya mengaku setuju.
"Setuju sekali. Saya rasa cukup bagus beliau," kata Wakil Ketua Pembina partai tersebut.
Saat disinggung terkait Partai Berkarya yang dianggap kental nuansa romantisme orde baru, Muchdi mempersilakan masyarakat berpendapat.
"Boleh-boleh saja. Pendapat kan macam-macam, silakan saja," ujarnya.
Ia pun dalam kesempatan itu mengatakan bila masa orde barumemiliki nilai positif.
"Kita harus selalu ingat dahulu saat 1966 inflasi kita minus 650 persen, tahun 1981 republik ini bisa swasembada pangan," jelasnya.
Ia mengatakan juga pada masa orde baru Indonesia bisa jadi macan asia yang setara dengan Jepang dan Korea. Nilai-nilai itu, menurutnya, yang akan coba digali oleh Partai Berkarya di masa sekarang.
Lebih jauh, saat ditanya mengenai masa lalu Muchdi yang sempat menjadi terdakwa, ia mengatakan hal tersebut sudah menjadi masa lalu.
"Saya kira itu hal kecil. Kalau melihat perjalanan waktu, kasus itu sudah selesai," urai dia.
Sementara, Hutomo Mandala Putra usai membuka Rapimnas langsung menuju ke dalam hotel.
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto tak bersedia diwawancarai wartawan. (Ahm)
PERNAH TERDAKWA KASUS PEMBUNUHAN AKTIVIS HAM MUNIR
Dua anggota partai Berkarya yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya yakni Muchdi Purwoprandjono, atau Muchdi Pr dan Polycarpus Budihari Priyanto dianggap memiliki masa lalu buruk terkait dugaan keterlibatan pembunuhan aktivis HAM Munir Thalib.
Namun, hal tersebut dianggap tidak masalah bagi Partai Berkarya.