Pangdam Ceramah Bahaya Narkoba ke Orang-orang Ini
Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito menyampaikan ceramah bahaya narkoba.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito menyampaikan ceramah bahaya narkoba.
Ceramah itu khusus kepada anggota Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana serta siswa-siswi SMP dan SMA se-Kota Manado, Sulawesi Utara.
"Kegiatannya berlangsung Kamis 8 Maret 2018 pukul 08.00 Wita di Grhadika Jaya SaktiKodam XIII Merdeka," ujar Kasipensat Pendam XIII Merdeka Mayor Inf Suwarno, Jumat (9/3/2018).
Ceramah Bahaya Narkoba tersebut dilaksanakan untuk memperingati HUT ke-54 Dharma Pertiwi dan HUT ke-72 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2018.
Pangdam XIII Merdeka Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito dalam penyampaiannya mengatakan bahwa selaku Pembina Dharma Pertiwi Daerah M, dirinya sangat mengapresiasi upaya Pengurus Dharma Pertiwi untuk menyelenggarakan ceramah atau penyuluhan tentang bahaya Narkoba kepada ibu-ibu anggota Dharma Pertiwi dan Persit Kartika Chandra Kirana, bahkan dengan menghadirkan siswa-siswi SMP dan SMA se-Kota Manado beserta para guru pembimbingnya.
"Memang Indonesia saat ini sedang Darurat Narkoba. Bapak Presiden Jokowi sendiri sudah berulangkali menyatakan baik di televisi maupun di media cetak bahwa Indonesia saat ini menyatakan perang terhadap Narkoba. Hal ini juga harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai justru keluarga kita, atau anak-anak kita, yang adalah generasi muda penerus cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, menjadi korban dari mafia Narkoba," ujar pangdam.
Pangdam mengatakan, sebenarnya dia yakin sepenuhnya bahwa semua yang hadir sudah mengerti dan memahami dengan baik bahwa narkoba sangatlah berbahaya, baik dari segi kesehatan jiwa maupun raga.
Namun, kata pangdam, kadang-kadang dalam kondisi tertentu masih juga terlena oleh bujuk rayu para penjahat pengedar Narkoba.
Oleh karena itu, perlu upaya-upaya khusus dan kreatif dari seluruh stake-holders atau para pemangku kepentingan antara lain, BNN, Kepolisian dan aparat negara lainnya, orangtua serta guru, untuk bersama-sama menyadarkan lingkungan masing-masing, senantiasa waspada terhadap narkoba.
"Dan bahkan anak-anakku para pelajar SMP – SMA sekalian pun bisa menjadi Duta Anti Narkoba," ujar pangdam.
Lanjut pangdam, memang harus diakui bahwa era keterbukaan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini bagaikan telah membuka kotak pandora dunia hitam narkoba.
"Berbagai informasi tentang cara untuk memperoleh dan menikmatinya begitu mudahnya diakses oleh siapa saja, termasuk di dalamnya anak-anak para pelajar SMP – SMA, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan," kata pangdam.
Tanpa dibentengi oleh iman yang kuat dan pengetahuan yang menyeluruh tentang dampak buruk dari persentuhan dengan Narkoba, lanjut dia, jangankan anak-anak, orang tua pun bukan tidak mungkin tergoda untuk mencoba dan menjadi kecanduan.
Dan kalau sudah demikian, kata pangdam, sangat sulit untuk memperbaikinya.
Menurutnya, sudah cukup banyak contoh para pecandu narkoba yang dirujuk ke berbagai panti rehabilitasi oleh keluarganya.