Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dibangun Belanda, Dipakai Jepang hingga Permesta, Kini Veldbox di Airmadidi Jadi Tempat Sampah

Padahal peninggalan perang dunia ini tersebar di hampir seluruh Kelurahan di Airmadidi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Veldbox 

Dikatakannya, veldbox Airmadidi berada di dataran rendah, beda dengan di Manado yang umumnya berada di perbukitan.

"Mungkin karena ada laut di Manado, jadi dipasang di ketinggian untuk menghalangi pendaratan tentara, sedang di Airmadidi dirancang menahan manuver infanteri," kata dia.

Ungkap dia, veldbox yang memiliki panjang enam meter, lebar empat meter dan berbentuk kubah, bisa memuat sekira delapan hingga sepuluh pasukan.

Lewat lubang pada kubah, para prajurit menembaki musuhnya.

"Senjata anti pesawat serta anti kapal laut bisa pula dipasangi," ujar dia.

Sebut Ivan, dinding veldbox dibuat cukup tebal agar bisa menahan tembakan musuh.

Kamuflase juga dilakukan pada veldbox agar posisinya tidak diketahui musuh.

Menurut dia, veldbox biasanya satu paket dengan parit.

"Namun kini parit tak ditemui lagi," kata dia.

Dibangun Belanda, kemudian direbut Jepang, peluru muntah dari veldbox nanti pada saat permesta.

Sejumlah pasukan permesta menggunakan tempat itu sebagai benteng pertahanan terhadap gempuran pasukan KKO (kini Marinir) Indonesia yang mendarat di Kema dalam perjalanan menuju Manado dan Minahasa.

"Pernah dipakai dalam perang Permesta," kata Ismet, pengamat budaya dari Desa Kema.

Di masa pembangunan, veldbox pun susut peranannya.

Perlahan - lahan benda itu terlupakan dan muncul ketidaktahuan.

Dari ketidaktahuan muncul ide untuk menjadikan tempat itu tempat sampah, bahkan gilanya tempat mesum.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved