Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ini 8 Jenis Kecanduan Aneh yang Masih Sering Dijumpai, Salah Satunya Bisa Saja Kamu Alami

Kecanduan disebabkan oleh gangguan fungsi otak yang meningkatkan produksi hormon dopamin di luar batas wajar.

Editor:
blogspot.com
Makan sambil menonton televisi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap orang bisa mempunyai kecanduanakan sesuatu hal.

Entah itu kecanduan bekerja, kecanduan alkohol, rokok, judi, hingga kecanduan narkoba.

Macam-macam kecanduan ini tentu sudah Anda sering dengar. Namun, tahukah Anda kalau ada orang-orang di luar sana yang bisa kecanduan olahraga, atau bahkan kecanduan operasi plastik?

Apa lagi jenis-jenis kecanduan aneh di dunia, dan apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang kecanduan?

Simak fakta menariknya di artikel ini.

Kenapa seseorang bisa kecanduan?

Kecanduan berbeda dengan rutinitas atau kebiasaan yang dilakukan berulang kali. Ketika Anda terbiasa melakukan sesuatu, misalnya mandi dua kali sehari.

Anda bisa menghentikannya kapan saja sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu karena mengikuti keinginan pribadi baik secara sadar maupun tidak — rasa malas, kedinginan, terjebak kesibukan lain, dan seterusnya.

Berbanding terbalik dengan kecanduan. Kecanduan biasanya dipicu oleh suatu hal yang terjadi dalam waktu lama dan berkelanjutan. 

Kecanduan disebabkan oleh gangguan fungsi otak yang meningkatkan produksi hormon dopamin di luar batas wajar. 

Dopamin adalah hormon pembuat bahagia yang dilepaskan otak dalam jumlah banyak saat Anda menemukan atau mengalami suatu hal yang membuat Anda puas, entah itu makanan enak, seks, baju baru, hingga obat-obatan zat yang menimbulkan efek ketergantungan seperti alkohol dan rokok.

Di dalam otak, objek pemicu candu (misalnya, menang judi) menghambat kerja hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab mengatur emosi dan suasana hati si pemilik tubuh.

Sensasi membahagiakan dari mang banyak uang ini bersifat memabukkan sehingga membuat Anda merasa sangat bahagia, bersemangat, percaya diri, hingga ‘teler’. Ini adalah akibat dari jumlah dopamin yang dilepaskan otak melewati batas toleransi tubuh.

Efek membahagiakan ini akan membuat tubuh secara otomatis mengidam, sehingga Anda merasa butuh untuk mengulangi hal tersebut dalam intensitas yang lebih tinggi agar hasrat tersebut bisa terpuaskan. 

Jika ngidam ini tidak terpenuhi, Anda dapat mengalami gejala sakau.
Itu sebabnya kecanduan membuat Anda benar-benar kehilangan kontrol diri sehingga susah dan/atau tidak mampu untuk menghentikan perilaku tersebut, terlepas dari segala upaya yang dilakukan untuk menghentikannya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved