Sudah Jadi Residivis Curanmor saat Belia, Bota Dapat 'Hadiah' Timah Panas di Usia 18 Tahun
Tahun lalu, Bota menggasak tujuh motor dari 10 kali kasus pencurian yang ia lakukan. Ia pun jadi buruan polisi.
Penulis: Nielton Durado | Editor:
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID - BS alias Bota masih 18 tahun, namun status residivis pencurian kendaraan bermotor telah ia sandang.
Tahun lalu, Bota menggasak tujuh motor dari 10 kali kasus pencurian yang ia lakukan. Ia pun jadi buruan polisi.
Bota tampak tertati-tatih saat Tim Macan Polresta Manado menggelandang remaja ini ke markas mereka, Jumat (26/1/2018) malam.
Sesekali Bota tampak meringis. Di kaki kanan tersangak pencurian sepeda motor ini bersarang timah panas.
Tim Macan tak sendirian menangkap warga Kecamatan Wanea ini.
Tim Tiga Satgas Lidik Polsek Malalayang, Tim Paniki Polresta Manado, serta Polsek Tompabasu Baru, Minsel, pun ikut terlibat.
Tim yang dipimpin Ipda Herry Johanis menangkap Bota di Desa Sion, Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Selatan.
Penangkapan ini berawal atas pengembangan kasus pencurian kendaraan bermotor di Kelurahan Bumi Nyiur, Kecamatan Wenang.
Dari situlah tim kemudian melakukan pengembagan dan berhasil mendapatkan nama Bota sebagai tersangka.
Tim mendapatkan informasi, Bota sudah lari ke Minsel. Tim dari Polresta Manado pun berkoordianasi dengan Polsek Tompaso Baru untuk mencari keberadaan Bota.
"Saat ditangkap Bota, sedang tidur di salah satu rumah warga," ujar Kasat Reskrin Polresta Manado AKP Wibowo Sitepu.
Saat hendak menunjukkan lokasi pencuriannya di Kelurahan Winangun, Bota mencoba melarikan diri dari cengkraman polisi.
"Kami terpaksa menembak kaki kanannya, karena dia berusaha melarikan diri," beber Sitepu.
Dari pengakuannya, Bota ternyata sudah melakukan aksinya di 10 lokasi berbeda.
"Dia juga merupakan residivis dengan kasus yang sama. Kurang lebih ada 10 TKP di mana pelaku sudah melakukan aksinya," dia menambahkan.
