Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jualan Selama Tiga Bulan, Omzetnya Bisa Capai Rp 3 Miliar

Omzet penjualan kembang api selama tiga bulan tersebut bisa sampai Rp 8 miliar. Namun tahun ini, ia pesimistis angka tersebut bisa tercapai.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/ALEXANDER PATTYRANIE
Kembang Api 

Franky mengaku sudah 10 tahun berjuan kembang api. Jelang tahun baru, ia biasa mulai berjualan pada Oktober.

“Tanggal 20 sampai 31 Desember merupakan puncaknya pembeli datang,” kata dia.

Penjualan kembang api biasanya ramai lagi saat Imlek dan lebaran.

Risal, anak buah Franky, mengatakan, kembang api yang paling murah adalah Lilin Neon.

Harganya Rp 5.000 dus kecil. Kembang api paling mahal adalah Wonderland 0.8 inci 1000 shoot, harganya Rp 4,5 juta.

Namun kembang api yang paling cepat laku adalah jenis ‘Kacang Tore’. Isinya 24 batang dengan harga Rp 50 ribu. “Itu sudah pasti habis terjual,” kata Risal.

Semua barang tersebut berasal dari China. “Nah, yang paling besar dijual di toko ini kembang api 1.9 inc yang dijual dengan harga Rp 100ribu.

"Tidak ada yang lebih besar dari ini, kecuali ingin masuk penjara,” kata Risal.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved