Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sering Mengalami De Javu? Ternyata ini Penyebabnya

De javu sendiri terjadi karena dentate gyrus tidak berfungsi dengan baik. Alhasil otak merasa pernah merasakan atau melihat peristiwa yang sama.

Editor: Siti Nurjanah
Kompas.com
Ilustrasi Otak Lemot 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan kegiatan yang pernah dilakukannya.

Namun terkadang, kejadian atau peristiwa tersebut tak terekam jelas di dalam benak.

Sehingga seseorang tersebut tak bisa memastikan kapan dan dimana mengalaminya.

Hal ini sering dikenal dengan istilah de javu oleh banyak orang.

Melansir dari Bobo.id de javu bisa berkembang karena adanya sebuah mitos.

Mitos tersebut mengatakan jika manusia mengalami proses reinkarnasi.

Di sisi lain, de javu bisa terjadi karena adanya aktivitas kerja di bagian otak bernama dentate gyrus.

Bagian otak ini berfungsi untuk menyimpan ingatan yang bersifat episodik atau sepotong-potong.

Cara kerjanya saat seseorang mengalami sesuatu misal bau, suara atau lainnya, dentate gyrus langsung mencocokan dengan ingatan episodik yang sudah pernah terekam sebelumnya.

Jika tak ditemukan hal yang sama, peristiwa itu akan terekam menjadi hal baru.

De javu sendiri terjadi karena dentate gyrus tidak berfungsi dengan baik.

Alhasil otak merasa pernah merasakan atau melihat peristiwa yang sama.

Hal ini terjadi karena kemiripan bau, rasa, warna suara dan lain sebagainya.

Jadi pikiran kamu seakan-akan pernah melakukan hal ini tapi tak ingat kapan dan dimana peristiwa itu terjadi.

Sudah tahu dong darimana perasaan de javu itu muncul.

Apa pendapat kamu mengetahui hal ini?
(TribunStyle.com/Diah Ana)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved